Mohon tunggu...
sangaji bagus nugroho
sangaji bagus nugroho Mohon Tunggu... Guru Vokasi Ilmu dan Teknologi Pangan

guru ilmu dan teknologi pangan pemerhati pendidikan dan dunia Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nadiem Makarim Tersangka, Apa Arti Untuk Pendidikan Indonesia?

4 September 2025   21:28 Diperbarui: 4 September 2025   21:28 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi visual pembelajaran di ruang kelas (sumber: dok/aji)

Kabar penetapan Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus korupsi pasti mengguncang banyak pihak, terutama di ranah pendidikan. Namun, saat melihat kembali kebijakan yang dilahirkan selama masa kepemimpinannya, khususnya Kurikulum Merdeka, perubahan nyata yang sudah terasa di kelas-kelas sekolah.

Kurikulum Merdeka bukan sekadar revisi dokumen, melainkan sebuah transformasi besar dalam paradigma pembelajaran. Memberi kebebasan dan ruang bagi guru dan murid untuk belajar sesuai kebutuhan dan potensi masing-masing, bukan sekadar mengejar standar baku. Inovasi pembelajaran berbasis proyek, penguatan karakter, dan keterampilan abad 21 kini bukan lagi wacana, tapi praktik yang dijalankan oleh banyak sekolah, dari kota besar sampai pelosok desa.

Melalui Kurikulum Merdeka, kesempatan untuk menumbuhkan murid yang mandiri, kritis, dan adaptif semakin besar. Anak-anak belajar tidak sekadar menghafal, tapi memahami dan mengaplikasikan ilmu dalam konteks nyata---mengisi kemerdekaan belajar dengan makna.

Tentunya, proses hukum harus berjalan agar keadilan ditegakkan tanpa kecuali. Namun di saat yang sama, penting untuk mengakui bahwa perjalanan reformasi pendidikan ini bukan tanpa hasil. Kurikulum Merdeka membawa angin segar bagi proses pembelajaran yang lebih manusiawi dan bermakna.

Perubahan besar tidak pernah lepas dari tantangan dan ujian. Tapi setiap inovasi yang sudah menyentuh proses belajar dan perkembangan siswa adalah investasi jangka panjang bagi generasi penerus. Harapan terbesar adalah agar semangat merdeka belajar terus tumbuh dan diperkuat, tidak pudar oleh kisruh yang ada.

Dunia pendidikan adalah ekosistem yang memerlukan dukungan dan komitmen bersama dari berbagai pihak. Ini saatnya setiap individu yang peduli kembali menguatkan visi pembelajaran yang merdeka dan membebaskan potensi anak bangsa.

Dengan segala dinamika ini, kurikulum yang memberi kebebasan belajar sejati tetap harus menjadi pilar utama. Sebagai masyarakat, penting untuk tetap optimis dan mendukung proses transformasi agar generasi mendatang mendapat tempat dan peluang terbaik untuk tumbuh dan berkarya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun