Lihat ke Halaman Asli

Qonitanaura G Prasiefa

Mahasiswa Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

Mikrobiom di Perut: Otak Kedua yang Bisa Mengatur Mood Kita?

Diperbarui: 1 Oktober 2025   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mikrobiom di dalam Usus (Sumber: Jannissimo, Canva)

Apakah kamu pernah merasa perut mulas saat lagi stres? Atau merasakan "butterflies in your stomach" tetapi karena gugup sebelum presentasi? Sebetulnya, itu hal yang wajar, lho. Hal ini bisa kita sebut dengan Gut-brain Axis. Jadi, Gut-brain Axis merupakan situasi di mana usus dan otak saling berkomunikasi satu sama lain. Usus yang peran utamanya sebagai pencerna makanan, ternyata juga berperan untuk mengatur mood dan suasana hati kita. Menariknya, komunikasi ini tidak hanya lewat hormon dan saraf saja, tetapi juga lewat "penghubung lain" yang namanya mikrobiom. 

Mikrobiom itu apa, sih? 

Dilansir dari National Institute of Environmental Health Science (NIEHS), mikrobiom adalah kumpulan makhluk hidup super kecil (mikroorganisme) seperti bakteri, jamur, dan virus yang hidup di tubuh kita, terutama usus. Walaupun tidak terlihat, mikrobiom ini banyak berkontribusi untuk kesehatan. Studi dari Arifuzzaman et al. (2024) menyatakan bahwa mikroorganisme ini membantu melatih sistem imun, mencerna makanan, memengaruhi hormon, bahkan memengaruhi perkembangan penyakit di tubuh kita. 

Kita bisa membayangkan mikrobiom ini seperti taman bunga. Jika usus adalah tamannya, mikrobiom dapat digambarkan dengan bunga dan tanaman indah lainnya. Kalau rajin dirawat (dengan pola hidup sehat), maka tanaman akan tumbuh segar dan terawat. Namun, jika ada hama atau sampah berserakan, tanaman akan layu dan merusak ekosistem. 

Lalu, Bagaimana Cara Gut-Brain Axis Bekerja?

Karena Gut-brain Axis adalah komunikasi dua arah, maka usus bisa memengaruhi otak dan otak pun bisa memengaruhi usus. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Lu et al. (2024), jalur komunikasi gut-brain axis dibagi jadi tiga, yaitu: jalur saraf, jalur hormon, dan jalur imun. 

Jalur saraf bekerja jika usus dan otak saling berkomunikasi lewat saraf utama, yaitu saraf vagus. Contohnya, saat mual atau mulas sebelum public speaking, bisa jadi karena otak mengirim sinyal lewat saraf ke usus. Sebaliknya, saat usus sedang kembung, usus akan kirim sinyal ke otak sehingga kita merasa pusing atau lemas. 

Kedua yaitu jalur hormon. Jalur ini berfungsi saat usus dan otak berkomunikasi lewat hormon yang dilepas ke dalam darah. Contoh nyatanya saat kita banyak pikiran atau stres, otak dapat memicu hormon kortisol (hormon stres) yang bisa bikin perut jadi cepat lapar. Nah, jika makan makanan sehat tinggi probiotik (seperti yoghurt), usus mengeluarkan hormon serotonin (mengatur suasana hati) yang bisa membuat pikiran lebih tenang.

Yang terakhir adalah jalur imun. Seperti namanya, dalam jalur ini usus menjadi "markas besar" sistem imun. Kalau usus meradang, zat peradangan bisa bikin otak sulit fokus. Namun, saat usus sehat, sistem imun jadi kuat sehingga tubuh terasa lebih bugar.

Jadi, Apa Hubungannya Mikrobiom dengan Kesehatan Mental?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline