Marketplace merupakan platform untuk belanja secara online yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan Masyarakat. Pada masyakarakat umum ada beberapa aplikasi yang familiar dan sering digunakan seperti Shopee, Tokopedia, Lazada dan Bibli. Aplikasi-aplikasi ini mempermudah mencari belanjar dan membayar yang menarik minat masyarakat untuk menggunakannya.
Kemudahan dalam belanja tak luput dari tantangan yang dihadapi berupa penyalahgunaan aplikasi, terutama ketika anak-anak atau remaja mengakses marketplace tanpa pengawasan orang dewasa serta risiko kejahatan digital terutama phishing. Kondisi ini semakin diperparah dengan rendahnya tingkat literasi digital masyarakat Indonesia. dilansir dari (www.mpr.go.id) Menurut Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyatakan bahwa menurut catatan INDEF awal tahun 2023-2024, tingkat literasi digital masyarakat Indonesia hanya 62%, jauh di bawah rata-rata negara ASEAN yang mencapai 70%. Rendahnya literasi digital ini membuat masyarakat rentan terhadap penyalahgunaan teknologi, termasuk dalam penggunaan marketplace yang kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Dalam meningkatkan aware masyakarat terkait hal ini, Salah Satu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Putri Avini Azzahra dari Prodi Perbankan Syariah yang sedang mengikuti KKN 11 Universitas Muhammadiyah Banjarmasin dari kelompok 17 di Desa Batu Mandi, Kec. Batu Mandi, Kab. Balangan yang melakukan program kerja individu dengan Sosialisasi Penggunaan Marketplace yang Baik dan Kejahatan Phishing. Program kerja ini berlangsung pada tanggal 2 Agustus 2025 betempat di Puskesmas Lama. Sasaran dari program ini adalah Ibu-ibu PKK yang berada di Desa Batu Mandi. Ibu-ibu PKK cermat dalam mendengarkan dan memperhatikan pemaparan materi sosialisasi ini.
Dokumentasi Pemaparan materi Penggunaan Marketplace yang benar dan Kejahatan Phishing
Dokumentasi Pemaparan materi Penggunaan Marketplace yang benar dan Kejahatan Phishing.
Selain phishing, dibahas juga kejahatan lain yang sering muncul di marketplace, seperti penipuan produk, pembeli palsu, resi pengiriman fiktif, hingga review palsu yang menyesatkan konsumen. Peserta sosialisasi diberi pemahaman bahwa semua bentuk penipuan ini bisa dicegah jika pengguna lebih teliti dan disiplin saat melakukan transaksi online.
Dalam kesempatan ini, para Ibu PKK mendapat tips tentang cara aman berbelanja di marketplace. Di antaranya adalah selalu menggunakan sistem pembayaran resmi, memeriksa kembali detail pesana, tidak menyimpan kartu debit atau kredit di aplikasi, serta mengaktifkan verifikasi dua langkah (2FA) untuk melindungi akun.
Dokumentasi Ibu-ibu Desa Batu Mandi
Sosialisasi juga menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendampingi anak saat menggunakan gadged. Orang tua dianjurkan untuk membatasi akses marketplace, memeriksa riwayat transaksi secara berkala dan menjadikan aktivitas belanja sebagai sarana edukasi tentang pengelolaan keuangan. Dengan begitu, anak-anak bisa belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan sejak dini.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para ibu-ibu PKK di Desa Batu Mandi dapat menjadilebih cerdas, bijak dan waspada dalam memanfaatkan marketplace. Tidak hanyak untuk memenuhi kebutuhan belanja sehari-hari, tetapi juga sebagai sarana belajar mengelola keuangan keluarga sekaligus melindungi diri dari ancaman kejahatan digital yang kian marak.