Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Dear Stakeholder Pendidikan, Jangan Ada Lagi Komik Vulgar Masuk SD!

Diperbarui: 25 Januari 2020   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala SD Negeri 1 Patukangan Kendal saat memperlihatkan komik hasil sitaan dari siswa. KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN.

Galau bin miris rasanya membaca berita komik berbau porno masuk SD. Entah racun jenis apa yang mulai disebarkan kepada siswa SD. Padahal pikiran mereka masih bersih hingga mudah dimasuki hafalan-hafalan perkalian. Apa jadinya jika pikiran mereka dicemari dengan konten-konten vulgar?

Hal ini terjadi pada Kamis (23/01/2020) lalu ketika pihak SDN Patukangan 1 Kendal menemukan komik vulgar yang berisikan gambar orang berciuman dan bertuliskan kalimat "Jangan sampai hamil, ya".

Sedihnya, komik bersampul anime ini sudah dipegang oleh 10 orang siswa dan baru ketahuan saat guru memeriksa tas siswa. Beberapa lembar komik juga ditemukan di tempat sampah karena dibuang siswa yang takut ketahuan guru.

Setelah diusut, ternyata komik vulgar berasal dari pedagang mainan yang berjualan di depan sekolah. Sang pedagang mengaku telah membeli komik di pusat mainan anak-anak di Semarang dan tidak tahu jika ternyata ada konten vulgar di dalamnya.

"Saya menjual buku komik itu, sudah sekitar 1 mingguan." Ujar sang pedagang yang baru tahu setelah ada orangtua murid pembeli buku yang menegurnya. 

Tidak terbayangkan bagaimana pikiran siswa jika mereka membaca dan melihat konten negatif seperti ini. Jujur saja, siswa SD daya ingatnya masih kuat, bahkan sangat kuat. Cobalah sesekali ajari mereka lagu, atau beri materi yang bernada maka beberapa menit setelah diajar mereka akan langsung ingat.

Selain itu, gambar-gambar menarik nan unik yang berupa sketsa maupun anime juga mudah mereka ingat dan digambar ulang. Terlebih lagi sudah 10 siswa yang membacanya, minimal mereka akan menceritakan apa yang dibaca dan dilihatnya kepada seluruh teman di SD terkait.

Teguran Tajam Bagi Seluruh Stakeholder Pendidikan

Kejadian negatif ini sejatinya merupakan tusukan telak bagi stakeholder pendidikan maupun para komikus. Terang saja, kesalahan tidak bisa semata dijatuhkan kepada si pedagang tadi. Toh, dirinya mengaku tidak tahu apa-apa terkait isi/konten dari komik tersebut.

Tambah lagi, tulisan "untuk dewasa" pada komik malah tercantum di belakang kulitnya. Kenapa tidak tertulis di depan? Beruntung perihal negatif ini sudah ketahuan.

Pemerintah Kendal melalui dinas pendidikan juga sudah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada seluruh SD dan PAUD.

"Salah satu poin itu meminta kepada sekolah untuk memantau pedagang mainan atau buku bacaan di lingkungan sekolah agar sesuai dengan nilai-nilai pendidikan." Ucap Kadisdikbud Kendal, Wahyu Yusuf, Jumat (24/01/2020).

Terang saja, kadang pedagang tidak melulu harus tahu tentang judul serta muatan isi buku maupun komik yang dijualnya. Jika untuk anak SD, yang penting sampul bukunya banyak terdapat gambar yang menarik, berwarna, dan harganya pas untuk kantong anak SD.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline