Mohon tunggu...
Abdi Khairil
Abdi Khairil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aktivis Sosial

Suka dengan dunia peliputan, videografi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Boy

27 Mei 2024   18:36 Diperbarui: 27 Mei 2024   18:48 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tiba-tiba Seekor Anjing datang menghampiri seakan ingin mencium kaki Saya, Saya pun menghindar bukan karena takut, namun menghindari najisnya. Jika baru pertama kali melihat Orang Asing tingkahnya memang begitu katanya. Namun, jika sudah lama dia seakan bersahabat dan dapat dipanggil Boy.

Sedikit cerita menarik setelah 16 tahun silam kembali berkunjung di kota ini, saat itu melakukan Study Tour SMA dengan mengunjungi Objek Wisata Rumah Tongkonan dan Kuburan Londa.

Kami mendapat tugas sekolah untuk mencari tahu kearifan lokal Suku Toraja. Saya mewawancarai salah satu Warga Toraja yang lagi duduk di bawah Tongkonan tepatnya di Kete Kesu. Fokus melakukan wawancara sehingga Saya terlewat dengan kunjungan wisata lainnya.

Setelah selesai mengerjakan tugas sekolah, Saya bergegas menemui teman yang lebih dulu beranjak ke tempat wisata lainnya. Namun, di tengah perjalanan Saya berpapasan dengan semua rombongan yang sudah balik, Saya pun batal berkunjung ke tempat itu.

Rasanya kecewa dikit alias menyesal gak nimbrung bersama teman-teman dan tugas bisa dikerja diakhir kunjungan. Parahnya lagi teman yang puas kunjungannya dengan tanpa rasa kasihan, bersalah, empati legowo menyalin tugas Saya di Sekolah. Nilainya sama, namun keseruan berbeda.


Saat itu timbul bisikan dalam hati In Syaa Allah Allah akan berkesempatan ke tempat itu dilain waktu. Benar saja hari ini Saya kembali menginjakkan kaki di Kota Pongtiku, Kota Kopi serta Kota Wisata Sulawesi Selatan. Pernah beberapa waktu yang lalu berkesempatan datang di Kota ini, namun berhalangan.

Perjalanan yang panjang, memakan waktu 4 jam perjalanan ke Kota Makassar dan melanjutkan perjalanan dari Makassar ke Toraja Utara sekitar 8 jam menaiki bus.

Rencananya ingin mencari tahu rute perjalanan namun tertidur karena suasana bus serasa kamar dan saya terbangun ketika bus berhenti disebuah persinggahan tak lain tak bukan untuk mempersilahkan penumpang untuk rehat sejenak buang air kecil serta berbelanja.

Perjalanan dilanjutkan dan saya kembali terbangun dan ternyata sudah hampir lewat waktu Shalat Subuh, spontan Tayammum dan melaksanakan Shalat. Tak lama, tibalah kami di Perwakilan Bus di Toraja Utara dengan menurunkan barang bawaan sambil menunggu mobil jemputan yang akan datang menjemput 4 jam setelah transit. Untuk melanjutkan perjalanan menuju lokasi tujuan.

Lumayan lama, namun Alhamdulillah rencana Allah tak pernah terduga, kiranya di Kota ini tidak ada Keluarga. Namun, siapa sangka Om dari Sepupu Ibuku bertugas di kota ini sebagai Babinsa (TNI). Serasa dunia ini sempit saja. Allahu Akbar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun