Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan untuk puluhan kali mengunjungi sebuah objek wisata yang cukup popular di kota Padang yaitu Taplau. Mungkin saja bagi masyarakat Sumatera Barat Taplau atau tapi lauik merupakan tempat yang sudah sangat tidak asing lagi untuk dikunjungi diakhir pekan bersama keluarga maupun teman. Taplau merupakan objek wisata yang sangat minim budget ketika ingin berkunjung. Saya sendiri merupakan orang yang sangat menyukai alam termasuk laut dan Pantai. Bagi saya saat ke laut maupun ke Pantai saya sedikit merasa meninggalkan masalah dan menghantarkan pada ombak-ombak yang sedang bergulung. Namun, itu hanyalah sugesti saya terhadap laut dan Pantai.
Pada saat saya melakukan kunjungan ke Taplau ada beberapa hal yang menarik bagi saya pada saat itu, yang dimana sunset pada saat itu sangat indah karena biasanya setiap saya kesana beberapa kali sunset nya tidak begitu indah dimata saya. Namun, pemandangan indah lainnya juga saya temui yaitu tidak adanya pemalakan parkiran yang dilakukan oleh tukang parkir, hal itu terjadi karena saya tidak menggunakan motor. Siapa yang tidak tahu keindahan Taplau itu, semua orang saya rasa sudah tahu. Namun, apakah semua orang merasa nyaman berada disana?
Belakangan saya sangat sering mendengar bahwa Taplau sudah sangat tidak nyaman dikunjungi karena ada beberapa oknum yang sangat menganggu. Sekitar 1 bulan yang lalu saya juga mengunjungi Taplau bersama teman saya namun ada beberapa anak kecil yang mengamen dengan menggunakan surat dan ayat al-qur'an sebagai dendangan bagi mereka untuk meminta belas kasihan kepada pengunjung, awalnya hanya saya diamkan saja dan saya berfikir bahwa dia akan pergi jika tidak diberi uang, namun saya salah besar ia justru menambah bacaan surah al-qu'an nya sehingga mau tidak mau saya harus memberikan uang belas kasihan itu.
Sebetulnya tidak ada yang salah bagi seorang penggemis meminta belas kasihan jika ia memang layak diberi. Namun tidak dengan pengalaman saya tadi, saya rasa tradisi seperti itu membuat anak-anak yang akan tumbuh menjadi anak-anak yang memiliki mental pengemis. Hal semacam itu sedikit menganggu bagi para pengunjung yang benar-benar ingin menikmati perjalanan mereka untuk melihat keindahan sunset di Taplau.
Saat kunjungan ke Taplau saya juga berkesempatan berbicara sedikit dengan salah seorang yang sudah lama menetap dan merupakan masyarakat asli daerah disana. Menurut beliau Taplau memang sangat indah untuk dikunjungi, namun tahun demi tahun berlalu Taplau bukan lagi tempat favorite, terkhusus bagi anak remaja seusia saya. Hal ini terjadi karena mereka lebih memilih menghabiskan waktu di tempat karaoke maupun cafe karena menurut penuturan warga setempat masyarakat mulai merasa tidak aman karena adanya beberapa pemalakan dan pengamen yang cukup menganggu tadi. Saya rasa informasi ini sejalan dengan apa yang saya rasakan saat berkunjung ke Taplau beberapa waktu yang lalu. Namun, sebagai pengunjung saya tidak hanya melihat dari sisi kekurangan Taplau saja, seperti makanan-makanan yang dijual diujung laut tersebut menurut saya juga sangat enak-enak dan harganya juga masih terjangkau.
Menikmati keindahan sunset dengan sepotong jagung bakar yang gurih juga merupakan sebuah kenikmatan yang wajib dicoba jika berkunjung ke Taplau, harga yang ditawarkan pun tidak mahal hanya 10.000 saja per potong jagung bakar. Menu yang sering saya cicipi saat berkunjung ke Taplau adalah air kelapa muda dan kerupuk kuah atau kerupuk mie. Menu tersebut saya rasa sudah menjadi menu favorite bagi pengunjung saat berlibur ke Taplau. Ada satu lagi menu yang cukup favorite yaitu langkitang cucuik, sayangnya sudah beberapa kali saya mencoba untuk menyukai namun pada akhirnya saya tetap tidak menemukan dimana letak sebuah kenikmatan dari menu tersebut.
Taplau juga bisa menjadi tempat bermain air bagi anak-anak saat di sore hari, namun hal tersebut harus selalu diawasi oleh orang tua. Karena beberapa waktu yang lalu ada seorang anak yang hilang terbawa arus ombak saat bermain air, namun hal ini tidak membuat Taplau semakin sepi, apalagi saat weekend dan malam minggu merupakan puncak dari keramaian di Taplau karna orang-orang akan berkunjung pada saat waktu-waktu tersebut. Dengan adanya cafe dan tempat makan diseberang Taplau juga membuat daya tarik Taplau semakin banyak dikunjungi oleh orang-orang.
Saya sudah sering mencicipi masakan cafe yang ada disana, menurut saya biasa saja menu yang ditawarkan, juga merupakan menu yang ada di semua restorant makanan, namun yang membuatnya berbeda adalah dengan dihindangkan nya makanan disertai pemandangan laut lepas yang membuat suasana hati terasa begitu tenang saat berada disana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI