Lihat ke Halaman Asli

Kibas

Pemuda desa.

Syair Malam

Diperbarui: 30 Juli 2020   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepada satu hati, aku membuka syair

Tak bisa ku bayangkan betapa manisnya

Tapi itu terjadi, sangat terasa

Sebelum semuanya sirna

Sama sekali tak tersisa

Aku memintamu saat itu

"Tinggalkan malammu, sebentar saja, aku sedang bercumbu dengan dukamu, bantu aku!"

Dengan tergesa-gesa, kau menolaknya

"Itu dukaku, jangan ikut campur! Kau hanya mengharapkan cintaku, bukan? Dasar! Lelaki tak tahu malu"

Aku pergi dengan secangkir hujan saat itu

Tak ada payung teduh atau dialog dini hari

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline