Jombang -- Dua siswa berbakat asal Jombang, Arya Dava Raditya Ramadhan dan Muhammad Almer Rafi El-A'ady, berhasil menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi masa depan lewat inovasi luar biasa bernama GENTARI (Genta Angin Smart Monitoring). Alat ini bukan sekadar sistem peringatan dini bencana, tetapi juga simbol harmoni antara budaya dan sains.
"Kami ingin teknologi tetap dekat dengan masyarakat. Jadi, kami pilih genta angin sebagai alarm alami, tapi dikendalikan oleh sistem pintar berbasis IoT dan AI," jelas Arya saat ditemui di laboratorium sekolah. Survei Lokasi Penelitian
Inovasi Anak Negeri yang Canggih Tapi Ramah Lingkungan
GENTARI dibangun dengan mikrokontroler ESP32, sensor hujan, sensor kelembapan tanah, dan MPU-9250 untuk mendeteksi kemiringan lereng. Semua data dikirim lewat jaringan LoRa (Long Range) yang mampu berfungsi tanpa internet, menjadikannya solusi ideal untuk wilayah terpencil.
Tak berhenti di situ, sistem ini juga ditenagai panel surya dan baterai lithium agar bisa beroperasi secara mandiri. Hasil pembacaan sensor kemudian dianalisis menggunakan algoritma kecerdasan buatan (Decision Tree) untuk memprediksi risiko longsor --- dari kategori rendah hingga tinggi.
Jika risiko mencapai level bahaya, genta angin otomatis berbunyi dengan pola khas yang dapat dikenali warga sekitar, sementara notifikasi peringatan terkirim ke dashboard cloud IoT yang bisa diakses oleh BPBD dan masyarakat setempat secara real-time.
Uji Lapangan: Akurasi Tinggi dan Respon Cepat
Dalam uji coba di wilayah berbukit Wonosalam, Jombang, GENTARI menunjukkan performa luar biasa.
Akurasi sensor hujan mencapai 96%,
Sensor kelembapan tanah 92%,