Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia dihadapkan pada dua isu penting yang menimbulkan kekhawatiran terkait ketersediaan energi. Pertama, kelangkaan LPG 3 kilogram (kg) yang terjadi setelah pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), memberlakukan kebijakan baru per 1 Februari 2025 kebijakan ini melarang penjualan LPG 3 kg bersubsidi melalui pengecer, sehingga masyarakat hanya dapat membelinya di pangkalan resmi Pertamina tujuannya adalah memastikan subsidi tepat sasaran dan mengurangi penyalahgunaan namun, implementasi kebijakan ini menyebabkan kelangkaan LPG 3 kg di beberapa daerah, karena masyarakat belum sepenuhnya mengetahui perubahan sistem distribusi ini.
Pembatasan suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta seperti Shell dan BP sejak akhir Januari 2025, beberapa SPBU swasta mengalami kekosongan stok BBM. Kementerian ESDM menjelaskan bahwa kelangkaan ini terjadi karena keterlambatan kedatangan kapal pengangkut BBM yang diimpor oleh perusahaan-perusahaan tersebut.emerintah memastikan bahwa pasokan BBM dari Pertamina tetap aman dan tidak terpengaruh oleh permasalahan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait ketersediaan energi untuk kebutuhan sehari-hari selain itu, muncul spekulasi bahwa isu-isu ini mungkin digunakan sebagai pengalihan perhatian publik dari kasus-kasus lain yang sedang hangat, seperti dugaan korupsi di Bank Indonesia yang melibatkan anggota DPR RI. Sebagai masyarakat yang kritis, penting bagi kita untuk tetap waspada dan memastikan bahwa perhatian terhadap kasus-kasus penting tidak teralihkan oleh isu-isu lain. Transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan setiap permasalahan harus tetap menjadi prioritas.
Di tengah perhatian publik terhadap kelangkaan LPG dan BBM, muncul dugaan bahwa isu-isu ini digunakan sebagai pengalihan untuk menutupi kasus lain yang lebih serius, seperti dugaan korupsi dalam penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di wilayah perairan Tangerang, yang dikenal sebagai kasus "pagar laut" kasus ini sedang diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan melibatkan sejumlah pihak. Selain itu, KPK juga tengah mendalami dugaan korupsi terkait penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) oleh Bank Indonesia kepada Komisi XI DPR RI penyelidikan ini menimbulkan pertanyaan mengenai integritas lembaga keuangan negara dan hubungan antara Bank Indonesia dengan legislatif.
Kasus tersebut telah menarik perhatian luas karena melibatkan institusi keuangan tertinggi di Indonesia dan pejabat legislatif beberapa pihak menduga bahwa fokus media dan masyarakat terhadap masalah energi ini dapat meredam pemberitaan dan diskusi terkait kasus korupsi tersebut. ebagai masyarakat yang kritis, penting bagi kita untuk tidak terjebak dalam satu isu saja kita harus tetap waspada dan memastikan bahwa perhatian terhadap kasus-kasus penting, seperti dugaan korupsi di Bank Indonesia, tidak teralihkan oleh isu-isu lain transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan setiap permasalahan harus tetap menjadi prioritas selain itu, masyarakat perlu proaktif dalam mencari informasi dari berbagai sumber yang terpercaya agar mendapatkan gambaran yang utuh dan tidak mudah terpengaruh oleh upaya pengalihan isu.
Sebagai masyarakat biasa, saya menilai bahwa meskipun kelangkaan LPG 3 kg dan pembatasan suplai BBM di SPBU swasta merupakan isu penting yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat, kita tidak boleh mengabaikan kasus-kasus dugaan korupsi yang memiliki dampak jangka panjang terhadap tata kelola Negara masyarakat harus tetap kritis dan tidak teralihkan perhatiannya oleh isu-isu yang mungkin digunakan untuk menutupi permasalahan yang lebih mendasar saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawasi jalannya pemerintahan dan menuntut transparansi serta akuntabilitas dari para pemimpin kita hanya dengan partisipasi aktif dan kesadaran kolektif, kita dapat memastikan bahwa Indonesia bergerak menuju tata kelola yang lebih baik dan bebas dari korupsi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI