Lihat ke Halaman Asli

Tsū • Media Sosial Yang Berbagi Keuntungan Penayangan Iklan Dengan User

Diperbarui: 23 April 2016   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="www.tsu.co/matchayoga"][/caption]Sudah dua tahun berlalu dan masih ada beberapa yang bertanya kepada saya tentang media sosial yang memberikan penghargaan berupa uang (ELLO) atas kontribusinya di dalam platform tersebut.

Di era digital ini kita sudah terbiasa posting (menerbitkan) mau itu opini, foto sampai curahan hati di media sosial.

Mungkin ada yang sudah mendengar atau mungkin sudah bergabung dengan media sosial tsū.

Tsū

Sebuah jejaring sosial baru bernama tsu, akan memberi upah kepada penggunanya, atas konten yang dibuat di jejaring tersebut. Jejaring yang dibuat oleh wirausahawan teknologi yang berasal dari New York berdiri pada 2013, tapi situsnya baru diluncurkan pada 14 Oktober lalu.Para pendirinya adalah Sebastian Sobczak, Drew Ginsburg, Thibault Boullenger, dan Jonathan Lewin. Yang membedakan Tsu dengan Facebook atau pendatang baru lainnya, adalah penghargaan kepada penggunanya berupa uang. Situs ini menampilkan iklan, dan menjanjikan membayar pengguna atas kontribusinya di jejaring tersebut.
Sebagaimana kita tahu di media sosial seperti facebook, twitter, tumblr, google, path, pinterest, instagram, weibo, kaskus, f22blog, dan masih banyak lagi. Disana kita selalu melihat iklan yang ditayangkan di sudut konten yang sedang anda lihat, itu adalah rahasia umum bagaimana suatu keuntungan didapat bagi pemilik media sosial tersebut, tapi kita tidak dibayar, meski saya pribadi pun tidak mengharapkan bayaran.

Menerbitkan suatu konten dan dibayar.

prinsip kerja situs ini sederhana. Semakin menarik konten yang dibuat pengguna dan tersebar luas, semakin banyak upah yang bisa diterima/ semakin banyak uang yang dihasilkan.

Tsu hanya akan menyimpan 10% penghasilannya dari iklan, dan membagikan 90% sisanya untuk penggunanya. Serius? ya serius, tapi itu juga tergantung konten yang anda bagikan itu menarik atau tidak.

“Jika Anda bandingkan dengan jejaring sosial yang sudah ada saat ini, mereka mirip dengan stasiun radio yang memutarkan lagu setiap orang tanpa memberi mereka royalti,” kata Sobczak

salah satu pendirinya dikutip re/code.

"Sangatlah aneh saat para pengguna telah membuat konten (secara cuma-cuma) yang bernilai bagi mereka serta bermanfaat bagi orang lain padahal bisa 100% menghasilkan uang,” lanjutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline