Aceh Besar merupakan satu kabupaten di Provinsi Aceh yang terkenal dengan panorama alamnya yang indah dan warisan sejarahnya yang kaya raya.
Tidak ketinggalan, ragam kuliner tradisionalnya selalu menggugah selera pengunjung. Selain makanan, masyarakat Aceh Besar akrab dengan budaya peumulia jamee, yakni memuliakan tamu.
Makanan khas Aceh Besar mencerminkan perpaduan beberapa budaya dari masa lalu. Diantaranya Melayu, Arab, India, dan Tionghoa yang boleh jadi sudah berakar sejak masa kejayaan Kesultanan Aceh abad ke 14 silam.
Berikut beberapa makanan favorit yang paling digemari masyarakat Aceh Besar.
1. Kuah Beulangong
Kuah Beulangong adalah ikon kuliner Aceh Besar. Masakan ini berbentuk gulai kental yang biasanya dimasak dalam kuali besar (beulangong berarti "kuali besar" dalam bahasa Aceh). Bahan utamanya adalah daging sapi atau kambing yang dimasak bersama nangka muda, rempah-rempah khas Aceh, cabai, serai, lengkuas, dan beberapa tanaman campuran.
Di sebagian tempat seperti kawasan sekitaran Lhoknga, kuah beulangong memakai hati pohon pisang sebagai pengganti nangka muda.
Kuah beulangong biasanya disajikan pada acara kenduri perkawinan, gotong royong, atau perayaan keagamaan seperti maulid nabi, dll. Karena cita rasanya yang gurih dan khas kaya rempah, hampir rata-rata pelancong menyukai kuah beulangong.
Bahkan, di area sekitaran bandara Sultan Iskandar Muda tersedia banyak warung makan tradisional yang setiap hari menyiapkan menu kuah beulangong sebagai menu inti.
Pelancong dapat menikmati kuah beulangong beserta penganan lainnya sesaat keluar dari bandara yang berlokasi di Aceh Besar.
Masyarakat Aceh Besar sedang memasak kuah beulangong | https://acehbesarkab.go.id