Kehidupan mahasiswa yang tinggal di kos sering kali penuh keterbatasan, baik waktu, uang, maupun sumber daya. Namun, keterbatasan tersebut tidak menjadi penghalang untuk tetap bersedekah. Sedekah tidak harus dalam jumlah besar, tetapi bisa dilakukan dengan niat tulus dan ikhlas, misalnya dengan menyisihkan Rp10.000 per bulan untuk masjid atau orang yang membutuhkan.
Anak kos juga bisa bersedekah melalui cara sederhana seperti membeli makanan di warung yang sepi pelanggan, sehingga membantu penjual memperoleh rezeki. Selain itu, mahasiswa dapat berkontribusi dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, mengajar anak-anak, atau membantu kegiatan di lingkungan sekitar.
Sedekah juga bisa berupa perbuatan baik sehari-hari, seperti menyapa sesama, membantu tetangga, atau memberikan senyuman dan salam hangat. Meskipun kecil, tindakan ini mempererat hubungan sosial dan menumbuhkan kepedulian.
Intinya, sedekah ala anak kos bukan diukur dari besar kecilnya pemberian, melainkan dari ketulusan hati. Dalam keterbatasan, anak kos tetap dapat berbagi, bersyukur, dan memberi inspirasi bagi orang lain untuk berbuat kebaikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI