Lihat ke Halaman Asli

Luthfi Handayani_22104080099

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Bank Sampah Faidah Cendekia : Langkah Nyata Warga Kadu Menjaga Lingkungan

Diperbarui: 10 Juni 2025   15:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Kabupaten Tangerang, 18 Mei 2025 --Di tengah isu krisis lingkungan yang kian mendesak, segelintir masyarakat tetap berjuang dalam senyap demi bumi yang lebih bersih dan lestari. Salah satu contoh nyata adalah keberadaan Bank Sampah Faidah Cendekia, yang berada di daerah Kadu, Kabupaten Tangerang. Bank sampah ini bukan sekadar tempat menampung limbah anorganik, tetapi menjadi simbol perlawanan masyarakat terhadap kerusakan lingkungan melalui tindakan kolektif yang berkelanjutan.

Hari ini, Minggu (18/5), Bank Sampah Faidah Cendekia kembali menggelar kegiatan rutin pengumpulan sampah dari para warga. Sejak pagi, puluhan warga telah memadati titik pengumpulan yang berada tidak jauh dari pusat aktivitas RT setempat. Mereka datang membawa berbagai jenis sampah terpilah, mulai dari botol plastik, kardus, kaleng, hingga jenis limbah rumah tangga lainnya yang masih bernilai ekonomis.

Kegiatan ini bukan yang pertama, namun semangat yang ditunjukkan warga terasa seperti selalu baru. Dengan membawa kantong-kantong besar berisi sampah, para ibu rumah tangga, pemuda karang taruna, hingga anak-anak tampak antusias menimbang hasil pengumpulan mereka. Bagi sebagian besar dari mereka, kegiatan ini tidak hanya sekadar mengumpulkan rupiah dari sampah, tapi juga menanamkan nilai kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan bumi.

Peran Bank Sampah dalam Pelestarian Lingkungan

Lingkungan hidup, khususnya di kawasan permukiman padat seperti Kadu, kerap menghadapi permasalahan klasik seperti sampah yang menumpuk, saluran air tersumbat, hingga bau tidak sedap akibat pengelolaan limbah rumah tangga yang buruk. Namun, Bank Sampah Faidah Cendekia hadir sebagai solusi alternatif dari bawah  sebuah gerakan berbasis masyarakat yang mengedepankan kesadaran ekologis.

"Bank sampah ini bukan hanya soal ekonomi, tapi bagaimana kami bisa menjaga lingkungan kami sendiri. Kami tidak bisa menunggu bantuan datang dari luar. Semua harus dimulai dari kita," ujar Ibu Sumiyati, salah satu penggerak dan koordinator bank sampah.

Program bank sampah ini juga menjadi media edukasi yang sangat efektif bagi masyarakat. Anak-anak yang sebelumnya tidak memahami pentingnya memilah sampah kini terbiasa melakukannya di rumah. Sampah organik digunakan untuk kompos, sementara anorganik dikumpulkan dan ditukar melalui sistem pencatatan seperti halnya di bank konvensional.

Sumber Gambar : Pihak Bank Sampah

Laporan Kegiatan Hari Ini: 18 Mei 2025

Kegiatan pengumpulan sampah hari ini mencatatkan hasil yang cukup signifikan. Berdasarkan laporan resmi yang didokumentasikan oleh tim pengelola Bank Sampah Faidah Cendekia, berikut adalah rincian pengumpulan sampah per nasabah:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline