Lihat ke Halaman Asli

Lion Star

Undergrad student

Jenis dan Tipe Ingatan (Memori)

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tipe Ingatan (Memori)

Memori  atau ingatan  adalah suatu proses konstruksi dimana  kita mengorganisasikan dan membentuk  informasi. Bagaimanapun  pembentukan memori bisa mengalami  error dan bias,  alias dapat dimanipulasi.   Secara umum,  memori bekerja dalam tiga operasi dasar:

1.Sensory Memory.  Semua  hal yang anda ingat berasal dari panca indera  seperti  Suara,  Images, Sentuhan,  Rasa,  Penciuman.     Sensory memory terbagi atas 2 tipe:


  • a.Iconic memory:  Mengingat dengan melihat icon.  Berlangsung selama ½ detik.
  • b.Echoic Memory:  Mengingat dalam bentuk suara (echo).  Selama 2 sampai 4 detik.


2. Short-Term memory (STM) atau memori singkat:  menyimpan secara temporer dan memproses stimuli.  Kapasitasnya terbatas.   Untuk  meningkatkan kapasitas,  dapat menggunakan teknik  chunking.  Contoh:  Nomor telepon  kompasianer,  daripada menghapakan 7 digit nomor,  kompasianer akan lebih mudah mengingatnya karena dihapalkan dengan chunking code :   (021) 888-8888,  alias menggunakan pola (xxx) xxx – xxxx, dimanan  kode area adalah chunk pertama 021,  kemudian  3 digit pertama adalah chunk kedua  888,    dan chunk ketiga    empat nomor terakhir.       Teknik kedua disebuat rehearsal atau pengulangan.  Caranya dengan mengulangi berkali kali selama 5 sampai 10 kali.  Misalnya,  saat  berkenalan,  ulangi nama dia dalam hati selama 10 kali,  maka anda tidak akan mudah lupa.

3.Long-Term memory (LTM) atau memori jangka panjang:     dimana memori akan tersimpan  hampir untuk selamanya.   Terdapat dua tipe LTM:


  • a.Explicit / declarative memory merefer pada proses pembelajaran secara sengaja atau pengetahuan secara sadar.   Contoh:   Anda dapat menyebutkan alamat dan nomor telepon anda setiap saat tanpa perlu berpikir dua kali.
  • b.Implicit / nondeclarative memory merefer pada proses secara tidak disengaja,  atau pengetahuan bawah sadar.  Jenis ini meliputi  kemampuan procedural motor skills seperti mengendarai sepeda.   Jenis lainnya adalah priming,  dimana pengalaman di waktu lampau menginisiasi stimulus (prime).    Contohnya:   Melihat kecelakaan pesawat di televisi, pikiran membuat  anda takut untuk terbang, bahkan sampai membatalkan  tiket penerbangan yang sudah di tangan.


Meningkatkan kemampuan Long-Term Memory (LTM)

1.Organization, meningkatkan LTM,  anda dapat menyusun informasi secara berjenjang.  Contoh,  untuk menghapalkan buku pelajaran sejarah,   murid murid dapat membuat table kejadian berdasarkan tanggal, dan membuat ringkasan tokoh, kejadian.     Cara lainnya adalah membuat Kartu-Quiz,  missal siapa tokoh proklamasi?     Tentu hal ini akan sedikit memakan waktu,  tetapi proses LTM  akan tetap diingat bahkan saat waktu tidur.

2.Rehearsal, dengan cara mengulangi informasi selama 30 detik atau lebih, murid-murid sekolah seringkali mengulangi kata-kata yang dihapalkan.  Yang terpenting adalah eloborative rehearsal,  yaitu mengerti arti dari yang dihapalkan, bukan sekadar menghapal tanpa arti.  Contoh:  Anda mengerti  bagaimana mengaplikasikan hukum phytagoras dalam study matematika,   yaitu c2 = a2 + b2 .   Mengetahui rumus matematika tetapi tidak mengerti aplikasinya tentunya tidak ada artinya.     

3.Retrieval, merupakan hal critical untuk meningkatkan LTM.   Terdapat dua jenis:


  • a.Specific cues: anda dapat mengingat dengan mengenali only  jawaban yang tepat.  Misalnya  di ulangan pilihan berganda,   murid murid hanya perlu mengenali atau mengingat jawaban yang tepat,  dan dapat  melewati jawaban yang tidak tepat.
  • b.General cues memerlukan anda untuk mengingat hal yang telah dipelajari  dengan mencari pola yang mudah diingat.    Contohnya, saaat mempelajari spectrum warna di pelajaran fisika,   banyak  murid mengingat sebagai  MeJiKuHiBiU (  Merah Jingga  Kuning Hijau  Biru  Ungu).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline