Tipe Ingatan (Memori)
Memori atau ingatan adalah suatu proses konstruksi dimana kita mengorganisasikan dan membentuk informasi. Bagaimanapun pembentukan memori bisa mengalami error dan bias, alias dapat dimanipulasi. Secara umum, memori bekerja dalam tiga operasi dasar:
1.Sensory Memory. Semua hal yang anda ingat berasal dari panca indera seperti Suara, Images, Sentuhan, Rasa, Penciuman. Sensory memory terbagi atas 2 tipe:
- a.Iconic memory: Mengingat dengan melihat icon. Berlangsung selama ½ detik.
- b.Echoic Memory: Mengingat dalam bentuk suara (echo). Selama 2 sampai 4 detik.
2. Short-Term memory (STM) atau memori singkat: menyimpan secara temporer dan memproses stimuli. Kapasitasnya terbatas. Untuk meningkatkan kapasitas, dapat menggunakan teknik chunking. Contoh: Nomor telepon kompasianer, daripada menghapakan 7 digit nomor, kompasianer akan lebih mudah mengingatnya karena dihapalkan dengan chunking code : (021) 888-8888, alias menggunakan pola (xxx) xxx – xxxx, dimanan kode area adalah chunk pertama 021, kemudian 3 digit pertama adalah chunk kedua 888, dan chunk ketiga empat nomor terakhir. Teknik kedua disebuat rehearsal atau pengulangan. Caranya dengan mengulangi berkali kali selama 5 sampai 10 kali. Misalnya, saat berkenalan, ulangi nama dia dalam hati selama 10 kali, maka anda tidak akan mudah lupa.
3.Long-Term memory (LTM) atau memori jangka panjang: dimana memori akan tersimpan hampir untuk selamanya. Terdapat dua tipe LTM:
- a.Explicit / declarative memory merefer pada proses pembelajaran secara sengaja atau pengetahuan secara sadar. Contoh: Anda dapat menyebutkan alamat dan nomor telepon anda setiap saat tanpa perlu berpikir dua kali.
- b.Implicit / nondeclarative memory merefer pada proses secara tidak disengaja, atau pengetahuan bawah sadar. Jenis ini meliputi kemampuan procedural motor skills seperti mengendarai sepeda. Jenis lainnya adalah priming, dimana pengalaman di waktu lampau menginisiasi stimulus (prime). Contohnya: Melihat kecelakaan pesawat di televisi, pikiran membuat anda takut untuk terbang, bahkan sampai membatalkan tiket penerbangan yang sudah di tangan.
Meningkatkan kemampuan Long-Term Memory (LTM)
1.Organization, meningkatkan LTM, anda dapat menyusun informasi secara berjenjang. Contoh, untuk menghapalkan buku pelajaran sejarah, murid murid dapat membuat table kejadian berdasarkan tanggal, dan membuat ringkasan tokoh, kejadian. Cara lainnya adalah membuat Kartu-Quiz, missal siapa tokoh proklamasi? Tentu hal ini akan sedikit memakan waktu, tetapi proses LTM akan tetap diingat bahkan saat waktu tidur.
2.Rehearsal, dengan cara mengulangi informasi selama 30 detik atau lebih, murid-murid sekolah seringkali mengulangi kata-kata yang dihapalkan. Yang terpenting adalah eloborative rehearsal, yaitu mengerti arti dari yang dihapalkan, bukan sekadar menghapal tanpa arti. Contoh: Anda mengerti bagaimana mengaplikasikan hukum phytagoras dalam study matematika, yaitu c2 = a2 + b2 . Mengetahui rumus matematika tetapi tidak mengerti aplikasinya tentunya tidak ada artinya.
3.Retrieval, merupakan hal critical untuk meningkatkan LTM. Terdapat dua jenis:
- a.Specific cues: anda dapat mengingat dengan mengenali only jawaban yang tepat. Misalnya di ulangan pilihan berganda, murid murid hanya perlu mengenali atau mengingat jawaban yang tepat, dan dapat melewati jawaban yang tidak tepat.
- b.General cues memerlukan anda untuk mengingat hal yang telah dipelajari dengan mencari pola yang mudah diingat. Contohnya, saaat mempelajari spectrum warna di pelajaran fisika, banyak murid mengingat sebagai MeJiKuHiBiU ( Merah Jingga Kuning Hijau Biru Ungu).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI