Lihat ke Halaman Asli

4.0, Luhut, dan Sindiran Demo Melulu

Diperbarui: 22 Oktober 2020   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: berkabar.id

Setuju atau tidak setuju dengan demonstrasi, nyatanya demostrasi masa masih dilakukan di Indonesia, juga diberbagai negara dunia lain untuk menyampaikan rasa ketidak puasannya terhadap setiap kebijakan pemerintah.

Memang pasca disahkannya omnibus law UU Cipta Kerja (05/10) oleh DPR membuat gelombang demonstrasi ada dimana-mana hampir di seluruh Kota besar di Indonesia.

Tentu demonstrasi pasca disahkannya omnibus law UU Cipta Kerja yang dilakukan oleh buruh, mahasiswa, dan elemen masyarakat.

Tidak lain adalah menjagal sampai gagal omnibus law UU Cipta Kerja tersebut untuk tidak sebagai sebuah kebijakan baru pemerintah.

Maka dengan pro dan kontra demo yang dilakukan, bahkan demo sendiri terus dilakukan baik oleh mahasiswa, buruh, dan elemen masyarakat.

Mentri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyindir kepada masyarakat Indonesia yang masih berdemo dimasa sekarang ini.

Adanya pandemic covid-19,  perekonomian negara resesi dan santernya isu kesehatan masyarakat dimasa pandemi, dimana tren covid-19 masih meningkat di Indonesia tetapi demo lagi-demo lagi.

Era 4.0 dan Demo

ilustrasi: akamaized.net

Dalam acara indy fest Luhut Pandjaitan sebelumnya menceritakan bagimana Indonesia agar mampu berjalan di era industri 4.0.

Untuk itu kata Luhut Binsar Pandjaitan dikutip dari detik.com "Indonesia perlu mengejar ketertinggalan, supaya bisa kejar, kita tidak berhenti dan harus kompak menyongsong industri 4.0" Selasa (20/10/20).

"Kita didalam negri membicarakan yang tidak perlu dibicarakan padahal semua berjalan baik, habis energy kita. Birahi-birahi politik yang tidak paham dan tidak jelas. Keadaan susah gini masih demo-demo lagi".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline