NAMA Â Â Â Â : Syahwa Aulia Novianti
NIM Â Â Â Â Â Â : 43225010045
MATKUL Â : Etik Mercu BuanaÂ
Teks ini juga memberikan pemahaman penting bahwa relevansi pemikiran Stoik tidak terletak pada optimisme yang berlebihan, melainkan pada penerimaan kenyataan dengan pikiran yang tenang dan memilih perspektif yang rasional dan konstruktif. Ini menghindarkan Stoisisme dari sekadar optimisme buta dan menegaskan posisinya sebagai bentuk realisme yang tegar. "Kamu memiliki kendali atas pikiranmu -- bukan pada kejadian di luar. Sadari ini, dan kamu akan menemukan kekuatan," adalah ringkasan yang tepat.Â
Ungkapan ini menjanjikan kekuatan (ketenangan dan ketahanan) sebagai hasil langsung dari kesadaran akan pikiran kita. Secara keseluruhan, tulisan ini berhasil menyampaikan inti dari pemikiran Marcus Aurelius dan Stoisisme: bahwa ketenangan batin (eudaimonia) merupakan hasil dari disiplin mental yang rasional. Pemikiran ini menjadi landasan filosofis bagi banyak terapi kognitif modern, termasuk REBT dan CBT, menjadikannya konsep yang abadi dan sangat relevan dalam menghadapi stres dan tantangan kehidupan.
Merupakan contoh pemikiran intropektif yang sangat baik yang menggambarkan bagaimana ajaran kuno dapat digunakan secara efektif untuk memperbaiki kualitas interaksi di tempat kerja dan mempertahankan ketenangan emosi dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh evaluasi pribadi yang luar biasa yang menunjukkan penerapan filosofi kuno secara praktis untuk memerbaiki kualitas interaksi profesional dan menjaga keseimbangan emosi dalam kehidupan sehari-hari.