PBAK FTK bukan hanya mendidik calon mahasiswa sebagai pelajar yang handal, tapi juga seorang pemimpin, pembimbing, dan teladan yang berintegritas juga berprestasi
Surabaya - PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan) Ini adalah kegiatan orientasi yang diadakan di perguruan tinggi, khususnya untuk mahasiswa baru, yang bertujuan untuk memperkenalkan mereka pada lingkungan kampus, sistem akademik, serta budaya dan kegiatan kemahasiswaan. PBAK UINSA terkhususnya di FTK (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan) bukan hanya mendidik calon mahasiswa sebagai pelajar yang handal, namun kita tim jurnalistik kelompok 23 Prodi Manajemen Pendidikan Islam merasakan bahwasannya PBAK FTK juga akan mencetak seorang pemimpin, pembimbing, dan teladan yang berintegritas juga berprestasi.
Semangat yang berkobar bagaikan api yang membara, 12 Agustus 2025 menjadi awal kisah bagi ribuan maba Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK). Melalui tugas ini kami merangkum beberapa redaksi yang kami peroleh dari Senat Mahasiswa dan Gubernur Fakultas Tarbiyah dan Keguruan tentang manfaat PBAK terhadap berkembangnya jiwa kepemimpinan dan keakademikan mahasiswa baru UINSA terkhususnya di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) ini.
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. (HR. Buchori).
Pada umumnya pemimpin terkenal dengan seseorang yang berkuasa, tapi sebenarnya pemimpin adalah mereka yang mempunya jiwa keteladanan baik bagi semua kalangan yang ada di sekitarnya. Menjadi seorang pemimpin yang baik tidak lepas dari yang namanya pendidikan. Karena pemimpin yang terdidik maka ia adalah pemimpin yang baik. PBAK FTK memberikan penuh kesan yang bermakna di dua hari pelaksanaannya, panitia membentuk sebuah kegiatan yang menumbuhkan sekaligus membentuk jiwa kepemimpinan mahasiswa baru.
Menurut sudut pandang senat mahasiswa Fakhrudin Yusuf, untuk membentuk jiwa kepemimpinan di rana mahasiswa baru terkhususnya di kegiatan pbak ini dimulai dari hal kecil terlebih dahulu yaitu kelompok yang ada didalam program studi, di kelompok itu kalian belajar bagaimana cara mengatur, merangkul, dan juga memotivasi teman teman kalian yang bisa dilakukan siapa saja tidak harus ketua kelompok. Yang bisa dipermisalkan melalui contoh perilaku yang kita berikan kepada teman teman dalam satu kelompok, contohnya ketika waktu sholat, cara kalian mengajak mereka bukan dengan memerintah ataupun memaksa tetapi dengan contoh ataupun kalimat ajakan dengan menggunakan bahasa interaksi antar teman yang baik dan benar, maka tidak harus menjadi ketua kelompok untuk melatih dan membangun jiwa kelompok.
Munculnya rasa tanggung jawab dari diri kalian untuk menyelesaikan tugas tugas yang ada itu juga termasuk bentuk dari jiwa kepemimpinan yang tumbuh dalam kegiatan pbak ini. Lalu untuk selanjutnya itu perlu untuk di asah lagi dengan mengikuti organisasi, pelatihan, seminar dan hal lainnya yang bisa menambah pengetahuan kalian dan memperkuat jiwa kepemimpinan kalian. Butuh tahap tahap untuk membentuk yang namanya jiwa kepemimpinan yang berintegritas, namun untuk di lingkup kegiatan pbak ini bisa kalian mulai di kelompok kalian masing-masing ataupun prodi.
Fenomena nya banyak sekali beberapa mahasiswa baru yang minder terlebih dahulu sebelum maju untuk mempresentasikan apa yang ada dalam diri mereka, bahkan sekedar menampakkan diri kepada mentor kelompok pun mereka beberapa ada yang enggan.
Fakhrudin Yusuf menjelaskan, untuk mereka yang mempunyai sifat introvert atau gengsi dan minder dalam sebelum mencoba, kalian sebagai teman teman mereka bisa untuk koordinasi kepada mentor, kalian melaporkan kepada kakak kakak mentor bahwasannya kalian punya temen yang memiliki kemampuan unggul tapi ia malu untuk menyampaikannya, selanjutnya mentor akan memberikan solusi yang tepat sekaligus mengarahkan agar teman kalian tadi mampu menyampaikan dan akhirnya merealisasikan kemampuan yang ia miliki. Fakhrudin Yusuf pun menjelaskan bahwasannya kakak kakak mentor yang ada di sekeliling kalian layaknya kakak kandung yang akan menaungi segala permasalahan kalian selama kegiatan pbak itu berlangsung. Ia pun menambahkan bahwasannya penting untuk kita bersosialisasi kepada semua orang yang ada di sekeliling kita.
Fakhruddin Yusuf memberikan contoh konkrit tentang kegiatan PBAK yang berhubungan dengan kepemimpinan yang disampaikan kepada penulis, ia menyampaikan tentang kegiatan yang berkaitan dengan kepemimpinan terkhususnya kegiatan PBAK ini, ia memberikan contoh tentang perjalanan kepanitiaan yang ada di PBAK ini. Ia pun menceritakan segala masalah dan hambatan di awal dan memberikan solusi cepat untuk menyelesaikan semua itu. Ia pun menerapkan sebuah paksaan kepada seluruh panitia, namun memaksa disini bukan untuk menyiksa, justru karena keterpaksaan mereka akan menjadi terbiasa dan akhirnya bahagia menjalankan tugasnya, karena mereka telah terbiasa melakukan hal hal yang awalnya terpaksa itu.
Di akhir ia memberi motivasi kepada mahasiswa/mahasiswi baru di PBAK ini, ia menyampaikan semangat sekaligus menjelaskan bahwasannya ini adalah langkah awal dan gerbang pertama kalian untuk menempuh panjangnya pendidikan yang ada di UINSA terkhususnya di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini, Rabu(13/08/2025).
Terlepas dari semua itu kepemimpinan tidak pernah terputus hubungannya dengan pendidikan. Maka dari itu dibutuhkan kemampuan akademik yang harus disertakan di kegiatan PBAK 2025 ini dan dikenalkan kepada segenap mahasiswa baru UINSA terkhususnya di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini.
Penulis menegaskan bahwasannya PBAK telah memberikan cukup melimpah tentang pengenalan kampus terkhususnya di bidang akademik. kita dipertemukan terhadap aktivis aktivis akademis yang ada di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini. Mereka menyampaikan tentang spesialnya fakultas ini hingga menjelaskan bahwasannya hampir semua prodi yang ada di fakultas ini mendapat akreditasi unggul.
Mahasiswa Baru adalah seorang yang baru saja menempuh perjalanan awal, menumpahkan tinta hitam tebal untuk membuka cerita baru di lembar kehidupan mereka. Akademik mungkin sudah menjadi tujuan utama bagi beberapa mahasiswa bahkan seluruhnya. Namun beberapa dari mereka masih bingung dan asing terhadap dunia keakademikan yang ada di kampus UINSA.
Penulis pun bertanya kepada Gubernur Fakultas Tarbiyah A Wildan Firdaus tentang pentingnya mahasiswa baru untuk mengetahui kegiatan akademis yang ada di UINSA.