Tepatnya dua hari sebelum keberangkatan ke Serang. Saya sempat cari tau makanan apa saja yang bisa di kunjungi saat nanti jalan-jalan singkat ke Serang. Saat googling ketemu lah sama Pecak Bandeng Ma-Ren dan saya catat. Mana tahu nanti bisa jadi salah satu pilihan kuliner makan siang, misalnya. Selain itu dapat juga info sate bandeng.Â
Berhubung sehari sebelum keberangkatan, saya malah super super sibuk sama tuntutan pekerjaan. Jadi nggak terlalu punya waktu luang buat riset tempat lainnya. Saya hanya mencatat beberapa rekomendasi kuliner legend di Serang. Namun melihat jarak satu sama lain berjauhan. Saya hanya bisa kasih catetan (nama kuliner dan perkiraan jarak).Â
Setiap kali bepergian ke satu daerah, saya pasti cari wisata alam dan makanan khas nya. Tetapi realiasasinya, mengingat perjalanan singkat dan waktu super terbatas. Jadilah wisata kota dan kulineran tipis-tipis saja. Supaya lebih bisa menikmati suasana Serang dan mengamati situasi sekitar.
Setelah tiba di stasiun Serang, sempat nekat ke Hotel berniat early check-in namun karena masih tiga jam lagi menuju check-in jadi biaya yang mesti di rogoh agak lumayan. Sehingga saya dan kawan urungkan niat buat segera masuk kamar hotel buat ngadem atau rehat sejenak. Kami malah lanjut jalan kaki untuk berburu makan siang di Pecak Bandeng Ma-Ren.Â
Kenapa kesana? Lokasinya lumayan dekat sama stasiun Serang dan dari hotel sih rada lumayan. Bisa jalan kaki, sekalian bakar kalori. Lalu, salah satu makanan yang direkomendasikan oleh seorang saudara dari kawan.Â
Terakhir, membaca google review sedari awal memang rekomendasi kuliner yang mesti dicoba saat ke serang ya ini dia. Berbekal rasa lapar dan penasaran, kami gigih berjalan kaki di bawah matahari Serang yang sangat ceria (terik dan panas).
Sempat buka payung, lalu jalan  kaki  sambil ber-payung dan melipir ke area pinggiran kalau nemu bangunan. Beberapa ratus meter saja jaraknya, namun karena terik ya berasa gobyos juga.Â
Tampilan Tempat Makan ala Warung Bersahaja
Seneng banget deh, melihat tampilan tempat makan yang satu ini. Dari depan nampak lebih bersahabat buat siapa saja. Nggak mewah ataupun estetik, tetapi ramah dan siap menyambut orang-orang untuk menghilangkan rasa lapar dan haus dahaga.
Kalau diperhatikan, bangunan rumah makan ini seperti terdiri dari beberapa buah rumah. Di dekat kasir, terdapat area tempat makan semi indoor. Dengan bangku dan meja kayu,dihiasi kipas angin yang terus berputar.Â