Beberapa waktu terakhir ini Kementerian Agama menggaungkan apa yang disebut sebagai ekoteologi. Konsep ini menjelaskan Tuhan mencipatakan alam dan lingkungan yang harus djaga oleh manusia. Berbuat kerusakan terhadap lingkungan bumi sama mengabaikan perintah Tuhan.
Gerakan ekoteologi ini mendapat sambutan di kampus Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN Satu Tulungagung) yang menjadikan semangat ini dalam program Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) untuk mahasiswa barunya.
Para mahasiswa kemudian ditugaskan membuat tong sampah yang terbuat dari bambu yang banyak terdapat di wilayah Tulungagung. Hasilnya para mahasiswa baru ini mampu membuat sebanyak 3.648 tong sampah berbahan bambu. Kerja keras mahasiswa baru ini mendapatkan ganjaran, yaitu tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Panitya (SC) PBAK Ahmad Puji Kurniawan menuturkan pihaknya sudah ajauh-jauh hari mengonsep kegiatan ini dalam narasi besar isu lingkungan yang dikatikan rangka ekoteologi yang merupakan program Menteri Agama.
Ini juga sejalan dengan program yang baru dirilis tahun ini kampusnya bernama ReliGreen. UIN Satu Tulungagung berupaya membuat program bisa terekam rekor MURI agar menjadi kenang-kenangan bagi setiap angkatan.
Panitya sebagai mahasiswa senior ingin mengedukasi etika lingkungan pada mahasiswa baru hingga menjadi sikap mereka ketika sudah menjadi mahasiswa UIN Satu.
"Untuk pembuatan tong sampah dari bambu sembilan puluh persen dikerjakan di rumah dan siasanya di kampus. Desainnya diberikan pada mereka, tetapi diameter dan tinggi disesuaikan modul," ujar Ahmad ketika saya hubungi, 27 Agustus 2025
Tong sampah ini terbuat dari bambu kering hingga tahan lama dan kapasitasnya cukup menampung sampah rumah tangga. Nah, sebanyak 3.468 tong sampah ini nnatinya disalurkan ke masyarakat.
Setiap 1-2 RT di sekitar kampus mengambil 120-160 tong sampah. Tong sampah ini kita distribusikan ke DLH. Kami berharap pihak Pemda Tulungagung menyalurkannya ke berbagai tempat, seperti tempat wisata.
Beragam Tong Sampah yang dibuat mahasiswa baru-Foto: Dokumentasi panitya penerimaan mahasiswa baruIn