Lihat ke Halaman Asli

Pemberdayaan Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi Melalui PHP2D Bantu Pemulihan Ekonomi Masyarakat

Diperbarui: 29 Desember 2021   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. salah satu view di Pantai Cemara, dokpri

Penulis : Irma Nur Syahbani

Pariwisata Pantai Cemara menyuguhkan keindahan alam berupa hutan mangrove dan pantai. Awal tahun 2016 pembukaan objek wisata ini pengunjung bisa mencapai angka ribuan terlebih lagi di akhir pecan. Namun, seiring dengan berjakannya waktu fasiliats yang ada khususnya jembatan mangrove mulai lapuk dan termakan usia sehingga membuat daya tarik objek wisata menurun.

Pandemi Covid-19 juga memperburuk kondisi objek wisata ini. Konsep awal ekowisata konservasi mangrove dan cemara bahkan tidak terlaksana dengan maksimal.

Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa atau PHP2D atau PHP2D adalah kegiatan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Program ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa peduli mahasiswa dan ikut berkontribusi kepada masyarakat desa agar pembangunan desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.

 Gambar 2. Anggota HIMAPENTA dan Dosen Pendamping kelompok, dokpri

Himpunan Mahasiswa Penyuluhan Pertanian (HIMAPENTA) UNEJ merupakan salah satu organisasi mahasiswa yang lolos dan diberikan pendanaan terkait proposalnya dengan judul “Rebranding dan Revitalisasi Pantai Cemara Sebagai Ekoeduwisata Melalui Sinergi Kelembagaan Lokal Guna Kemandirian Ekonomi Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi”.

Tahapan pelaksanaan program holistic pembinaan dan pemberdayaan desa diawali dengan survey lokasi dan juga identifikasi permasalahan yang ada di wisata Pantai Cemara.

Tahapan ketiga yaitu melakukan forum geup diskusi dengan sasaran dalam pengembangan Pantai Cemara sebagai ekoeduwisata.

Tahapan ketiga yaitu perencanaan serta pelaksanaan pembangunan fisik yakni dengan mambangun trek jembatan mangrove.

Pembangunan fisik dilakukan selama 1 bulan yaitu dari bula September hingga bulan November. Pembangunan trek jembatan baru sepanjang 150 meter, pembuatan spot foto dengan view laut lepas, pengecetan jembatan mangrove baru, pembangunan keramba budidaya rajungan dan tiram dengan dilakuka  langsung oleh masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline