Lihat ke Halaman Asli

Menjaga Kebudayaan Asli Daerah, SDN Sawahkulon: Jangan Hanya Seremonial!

Diperbarui: 12 September 2025   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SDN Sawahkulon dalam ajang festival tunas bahasa ibu (FTBI) Purwakarta 2025

Purwakarta. Mencipta itu sulit, namun menjaga, melestarikan jauh lebih sulit. Sebab seiring perkembangan zaman, banyak hal akan dinilai tidak sesuai dengan zaman, dengan perlahan ditinggalkan, tinggal kenangan bahkan dilupakan, meskipun itu menjadi ciri khas bahkan jatidiri suatu daerah/wilayah. 

Sebagai contoh diantaranya adalah kebudayaan, seperti bahasa, seni serta kebudayaan lainnya  yang semakin jarang diminati oleh penerus karena dianggap tidak modern dan tidak memiliki nilai ekonomi tinggi seperti seni modern saat ini. 

"Melestarikan kebudayaan asli daerah memang bukan hal mudah, perlu kesabaran, ketekunan yang ekstra. Sebab keadaan zaman begitu cepat berubah yang meskipun dari sisi norma serta etika bahwa modern semakin tak tentu arah". Ungkap Dedi Mulyadi, Guru pembimbing Bahasa dan kesenian Sunda SDN Sawahkulon pasawahan Purwakarta, Jum'at (12/9).

"Saat ini, Lanjut Dedi Mulyadi, mayoritas penerus kita lebih mengikuti trend, dari asal manapun itu, daripada kebudayaan asli daerah Sendiri, karena dinilai bergengsi serta nilai ekonomi yang tinggi, meskipun secara moral etika membahayakan terhadap kita semua karena menuju hilangnya jatidiri", terangnya. 

Permainan tradisional asli Daerah yang mulai hilang dari peradaban

Demi menjaga kelestarian budaya asli daerah, Dedi pun menjelaskan bahwa  tetap harus konsisten dilakukan dengan penuh kesabaran. 

"Selain acara seremonial, sudah jarang  kesenian asli daerah kita lihat. Pelaku minim, penggemar pun minim, yang menurut hemat kami ini bahaya dan harus kembali digelorakan meskipun mesti dengan pelan sabar yang penting harus konsisten". Jelasnya. 

Demi tetap terjaganya kebudayaan asli daerah, Dedi berharap adanya kebijakan yang lebih mendukung terhadap kelestarian asli budaya daerah. 

"Kita harus kembali perkenalkan, diajarkan, berlatih, dikompetisikan, yang apabila juga didukung dengan kebijakan, sarana, operasional yang baik, maka saya yakin apapun jenis kebudayaan daerah nasional warisan leluhur kita akan kembali Jaya menjadi baik", tandas Dedi. 

Diwaktu serta tempat yang sama, Plt kepala sekolah sawahkulon, Kusnaedi juga berharap kebudayaan asli daerah kembali digelorakan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline