Mohon tunggu...
Rinta Wulandari
Rinta Wulandari Mohon Tunggu... A Nurse

Wanita Muslim. Menulis untuk Menyenangkan Hati, Melegakan Fikiran. Purna Nusantara Sehat team Batch 2 dan Nusantara Sehat Individu VII Kemenkes RI. ## Perawat di RS milik Kementerian Kesehatan RI 2019-sekarang. email: rinta.write@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cerita di Poli Nyeri (Tidak) "Simsalabim" Nyeri Hilang!

12 September 2025   12:22 Diperbarui: 12 September 2025   16:57 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir 1 tahun belakangan ini aku lebih banyak ditugaskan di poli nyeri. Terkhusus di poli intervensi nyeri atau biasa disebut Pain Intervensi.

Selama ini aku stay di belakang meja dokter spesialis saraf subspesialis nyeri. Fungsinya? Memandangi para pasien saat curhat tentang sakitnya.

Eh, bukan, tidak seperti itu. Aku di belakang selain jadi saksi, juga jadi perawat asisten kala dokter akan melakukan intervensi pada nyeri pasien.

Intervensi seperti apakah yang dilakukan? Selain obat-obatan, salah satu penanganan nyeri adalah dengan suntikan.

Ya, suntikan di area yang paling terasa nyeri. Dokter memberikan obat cair injeksi dengan bantuan USG guiding untuk melihat sasaran suntik tepat di saraf atau fascia otot pasien.

Penanganan nyeri lutut. Diberishkan dulu cairan radang nya lalu disuntikkan secara intra articular langsung ke lutut | Dok. Pribadi. 
Penanganan nyeri lutut. Diberishkan dulu cairan radang nya lalu disuntikkan secara intra articular langsung ke lutut | Dok. Pribadi. 

Obat yang biasa disuntikkan bermacam-macam, tergantung kebutuhan pasien. Ada yang namanya Prolo Terapi, obat kombinasi yang berfungsi meredakan nyeri dan meregenerasi jaringan radang.

Maka diharapkan nyeri berkurang. Untuk panduan, para dokter mempelajarinya secara ilmiah dan medis.

Para dokter juga terlatih mengikuti pendidikan khusus nyeri ini. Lebih sering pendidikannya di luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun