Lihat ke Halaman Asli

Beryn Imtihan

TERVERIFIKASI

Penikmat Kopi

Pendamping Desa, Ramadan, dan Energi yang Tak Boleh Padam

Diperbarui: 1 Maret 2025   03:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musywarah Desa Khusus (Musdessus) penetapan perbaikan data Kelompok Penerima Manfaat (KPM) BLT-DD (Sumber: Dokumen pribadi)

Seperti biasa, Ramadan mengubah ritme kehidupan banyak orang. Waktu istirahat bergeser, aktivitas siang menjadi lebih lamban, dan energi perlu dihemat untuk bertahan hingga waktu berbuka. Namun, bagi para Pendamping Desa, tugas tetap berjalan. Mereka harus memastikan program tetap berjalan, mendampingi musyawarah, dan menyelesaikan laporan. Tidak ada pilihan untuk jeda panjang.

Tantangan di bulan Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga. Tapi juga bagaimana tetap bugar saat harus berkeliling dari satu dusun ke dusun lainnya. Terik matahari, perjalanan panjang, serta diskusi yang kerap melelahkan menjadi ujian tersendiri. Dalam kondisi seperti ini, bagaimana pendamping menjaga stamina?

Sebagian pendamping memilih mengalihkan kegiatan ke malam hari. Waktu setelah berbuka menjadi kesempatan bertemu perangkat desa dan warga. Rapat-rapat kecil, diskusi santai, hingga monitoring program dilakukan selepas tarawih. Tapi apakah ini cukup efektif?

Di beberapa desa, perangkat dan warga tetap lebih nyaman berdiskusi di siang hari. Alasan klasiknya, setelah tarawih, banyak yang ingin beristirahat atau punya agenda lain. Tidak semua orang bisa tetap produktif di malam hari. Sementara itu, jika pertemuan tetap dilakukan siang hari, pendamping harus pandai mengatur energi agar tidak tumbang sebelum waktu berbuka tiba.

Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan. Menyesuaikan jadwal kunjungan, mengurangi aktivitas fisik berlebih di siang hari, dan mengoptimalkan kerja-kerja administratif saat malam adalah sebagian solusinya. Mengelola asupan gizi saat sahur juga sangat penting. Dalam buku Nutrition and Hydration in Ramadan (Kaleem & Ahmed, 2021), disebutkan bahwa sahur tinggi protein dan serat membantu menjaga energi lebih lama.

Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa Ramadan justru momen terbaik mempraktikkan kerja efektif. Pendamping bisa lebih selektif dalam menentukan prioritas kerja. Tidak semua hal harus dilakukan dalam satu hari. Pemanfaatan teknologi seperti WhatsApp atau Zoom juga dapat menggantikan beberapa pertemuan tatap muka yang tidak terlalu mendesak.

Dalam sejarahnya, Ramadan bukan bulan beristirahat total. Banyak peristiwa besar justru terjadi di bulan suci ini. Misalnya, Perang Badar yang menjadi momen penting dalam sejarah Islam (Armstrong, 2002). Ini mengingatkan bahwa menahan lapar bukan alasan berhenti produktif.

Lebih jauh, Ramadan bisa menjadi waktu yang tepat untuk membangun sinergi dengan warga desa. Buka puasa bersama, tadarus Al-Qur’an, dan kegiatan sosial lainnya bisa menjadi momen mempererat hubungan antara pendamping dan masyarakat. Pendamping yang mampu menyesuaikan ritme Ramadan akan lebih mudah membangun kepercayaan dengan warga, karena mereka tidak sekadar hadir sebagai pendamping program, tetapi juga bagian dari komunitas.

Selain itu, Ramadan juga mengajarkan pentingnya keseimbangan antara kerja dan ibadah. Pendamping yang menjalani ibadah dengan khusyuk dan tetap produktif dalam tugasnya akan lebih mampu menjaga kesehatan mental dan fisiknya. Salah satu cara yang bisa diterapkan adalah dengan memanfaatkan waktu istirahat secara lebih bijak, misalnya dengan tidur yang cukup di malam hari dan tidak terlalu banyak begadang.

Dari segi teknis, penggunaan teknologi dalam kerja-kerja pendampingan bisa menjadi solusi yang lebih efektif. Jika pertemuan langsung terlalu melelahkan, pendamping bisa lebih banyak menggunakan metode komunikasi digital untuk mendiskusikan hal-hal yang tidak memerlukan tatap muka. Ini juga bisa menjadi cara untuk tetap produktif tanpa harus menguras energi berlebih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline