Lihat ke Halaman Asli

Ikrom Zain

TERVERIFIKASI

Content writer - Teacher

Tak Lagi Disinggahi Banyak Kereta Api, Solo Jebres Kini Terasa Lebih Sunyi

Diperbarui: 24 Juni 2021   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian depan Stasiun Solo Jebres. - Dokumentasi Pribadi

Lantaran menghemat biaya perjalanan pulang dari Jogja ke Malang, saya naik kereta api Matarmaja pada suatu hari.

Kereta ini tidak melewati Jogja sehingga saya harus menuju Solo terlebih dahulu. Apesnya, Matarmaja berhenti di Stasiun Solo Jebres. Kereta ini tidak berhenti di Stasiun Solo Balapan ataupun Purwosari. 

Saya jarang sekali menemui kereta api yang berhenti di Solo Jebres. Terakhir kali, saat naik KA Majapahit dulu dari Malang, kereta ini singgah di stasiun yang berada di timur Surakarta itu.

Naasnya lagi, tidak ada tes screening Covid-19, baik GeNose maupun swab antigen di Stasiun Solo Jebres. Pihak KAI menyarankan saya lewat pesan pribadi agar saya melakukan tes tersebut di Stasiun Solo Balapan. 

Untunglah, saya masih sempat melakukan tes GeNose di Stasiun Yogyakarta sebelum naik KRL ke Solo. Kereta Matarmaja yang sedianya akan saya naiki baru tiba jam 8 malam.

Setelah tiba di Solo sore hari dan makan Selat Solo sebentar, saya pun langsung menuju Stasiun Solo Jebres tepat setelah maghrib. Sesampainya di sana, saya kaget bukan kepalang. Stasiun ini bukan saja tak ada tanda-tanda kehidupan, tetapi saya seakan berada di cerita film yang mengisahkan tokohnya di sebuah tempat asing.

Saat saya berada di ruang tunggu, tak ada orang sama sekali. Loket tiket terlihat tutup. Hanya mesin cetak mandiri yang masih menyala. Suara gema anak-anak mengaji dari masjid sekitaran stasiun terdengar jelas. 

Tak ada petugas, tak ada tukang becak, tak ada tukang ojek, tiada porter, bahkan satu pun pedagang makanan atau minuman tak terlihat sama sekali.

Kok sepi??? - Dokumentasi Pribadi

Saya memutuskan untuk mengisi ponsel saya di tempat pengisian baterai yang sudah disediakan. Baru pertama kali ini saya merasa benar-benar sendiri dan seakan menguasai area stasiun yang begitu luas. 

Saya bisa selonjoran sebentar sembari menyantap menu makan. Selepas itu, saya pun menonton video Miss Universe dari tahun baheula hingga akhirnya bosan sendiri.

Main ponsel hingga bosan sendiri. - Dokumentasi Pribadi

Lantaran sudah bosan bukan kepalang, saya pun akhirnya memutuskan untuk menuju bangunan utama yang terletak terpisah dari bangunan ruang tunggu dan loket. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline