Pengkhianatan. Siapapun pasti tidak akan bisa menerimanya. Kepercayaan yang dibangun langsung hancur seketika ketika pengkhianatan terjadi. Pengkhianatan juga menghancurkan mental dan harga diri seseorang yang dikhianati. Tidak jarang buah pengkhianatan menyebabkan korban putus asa. Namun dengan pengkhianatan juga dapat membuat seseorang bangkit, tegar berdiri dan ikhlas menerima ketetapan Tuhan.
Film yang bertemakan pengkhianatan sudah cukup banyak di Indonesia. Namun kali ini pengkhianatan justru membuat kita memahami dan menerima ikhlas itu sebenarnya dari sosok tokoh di film produksi VMS Studio ini. Assalamu'alaikum Baitullah, film yang menguras emosi dan air mata ini diangkat dari novel best seller Asma Nadia, penulis novel terkenal yang novelnya banyak diangkat menjadi sebuah film.
Dalam kesempatan press conference peluncuran poster dan trailer film Assalamu'alaikum Baitullah yang hangat dan penuh emosi di Anjungan Sarinah, Jakarta, hadir para pemain dan kru inti dari film ini. Film yang dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 17 Juli 2025 ini juga menghadirkan lagu soundtrack "Jalan Cinta" yang dinyanyikan langsung oleh Fadhilah Intan untuk pertama kalinya.
Penampilan Fadhilah Intan menyanyikan soundtrack "Jalan Cinta", dokpri.
Lagu yang menyentuh mendukung film Assalamualaikum Baitullah yang dari cerita dari novel karya Asma Nadia ini juga menceritakan kisah perjuangan yang mengharukan. Ditambah lagi dengan sutradara Hadrah Daeng Ratu yang tidak diragukan lagi kepiawaiannya, serta kolaborasi ciamik dengan produser Tony Ramesh.
Dalam film ini, penonton akan diajak mengikuti kisah Amira, seorang perempuan yang hidupnya runtuh akibat pengkhianatan dan kehilangan orang-orang yang ia cintai. Di tengah keputusasaan, Amira memulai perjalanan ke Tanah Suci yang perlahan membawanya kembali kepada Tuhan, kepada dirinya sendiri, dan kepada makna hidup yang baru. Poster film Assalamualaikum Baitullah, dok:Goodwork.
Trailer yang dirilis untuk publik menampilkan nuansa yang syahdu dan menyayat, menggambarkan bagaimana Amira, yang diperankan oleh Michelle Ziudith, menghadapi kenyataan pahit tentang rumah tangganya. Penuh curiga terhadap perubahan sikap suaminya, Amira akhirnya harus menerima kenyataan menyakitkan yang mengguncang hidupnya.
Ketika doa terasa tak cukup dan dunia seolah tidak berpihak, perjalanannya ke Tanah Suci menjadi semacam ruang pengakuan dan pemulihan batin. Dalam diam, ia mencoba kembali berdiri. Dalam luka, ia mulai belajar ikhlas dan berserah. Apakah Amira akan kembali menemukan jodohnya setelah pernah dikhianati?
"Film Assalamualaikum Baitullah sangat mewakili keresahan saya pribadi, dan saya yakin juga banyak orang di luar sana yang pernah mengalami cobaan hidup hingga sempat berpikir untuk mengakhiri segalanya. Cerita ini adalah pengingat yang tulus bahwa meski doa terasa tak cukup, selalu ada jalan pulang untuk mereka yang bertahan. Film ini bicara tentang keikhlasan, tentang tetap berdiri meski hati runtuh, dan tentang indahnya bertahan dari semua masalah," ungkap Tony Ramesh yang merasa relate dengan jalan cerita film ini.
Hadrah Daeng Ratu selalu sutradara juga menambahkan bahwa kekuatan film ini justru terletak pada sunyi dan rasa yang mendalam. "Yang paling menarik dari Film Assalamualaikum Baitullah adalah bagaimana film ini menyentuh sisi paling dalam dari hati penontonnya. Ia tidak berteriak, tidak menyodorkan air mata secara vulgar, tapi diam-diam meresap. Saya percaya film ini akan menjadi ruang refleksi bagi banyak orang, terutama perempuan, yang sedang berjuang dalam diam," ujarnya.