Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Review "Kepunahan Keenam", Apa Artinya Menjadi Manusia

7 September 2025   16:58 Diperbarui: 10 September 2025   19:50 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kumpulan ilmuwan telah menyatakan selama 550 juta tahun terakhir, telah terjadi lima kepunahan massal, ketika keanekaragaman hayati di Bumi tiba-tiba menyusut secara drastis.  

Buku The Sixth Extinction karya  Elizabeth Kolbert, pemenang Pulitzer dan jurnalis New Yorker menceritakan kepada kita dengan sangat memukau.

Kolbert melakukan liputan lapangan dengan semangat dan gigih menjelajahi banyak tempat menakjubkan: Kosta Rika, Panama, Pegunungan Andes, Castello Aragonese, Hutan Amazon, dan Pulau-pulau terpencil. Kolbert mendampingi para ahli di bidangnya masing-masing, geologi, astronomi, paleontologi, stratigrafi, ekologi, geologi, botani, biologi.  

Bukunya disusun terdiri dari 13 bab simbolis. Masing-masing menelesuri satu spesies yang telah punah, yang terancam punah lainnya, termasuk katak emas Panama, karang tanduk rusa, gagak, kelelawar, dan badak Sumatra. Membaca liputan Kolbert yang menarik, saya seperti merasakan langsung bergabung dengan mereka menjelajahi belantara belahan bumi yang luas.

Buku ini bacaan yang serius tetapi menarik dan informatif. Diceritakan tanpa mencari sensasi, Kolbert memaparkan fakta dan mengemasnya dalam humor-humor yang berkesan  sehingga membuat pembaca takjub.

Pada bagian akhir buku, Kolbert  membuat argumen yang meyakinkan seraya mengingatkan kita semua bahwa aktivitas manusia akan menyebabkan kepunahan keenam. Lebih besar, lebih kelam, dan jauh lebih penting.  Di depan mata kita.

Manusia atau Homo Sapiens yang boleh dikatakan sebagai mahkluk hidup penguasa bumi menyebar hingga hampir ke seluruh penjuru dunia. Populasinya berlipat ganda, lagi dan lagi. Manusia membentuk ulang lingkungan setiap masanya.

Manusia membangun jalan beraspal dalam jumlah besar, memindahkan spesies di seluruh planet, menambang serampangan, menggunduli hutan, menangkap ikan secara berlebihan, mengasamkan lautan, mengubah komposisi kimia sungai, dan masih banyak lagi.

Pemanasan bumi akibat aktivitas manusia terjadi setidaknya sepuluh kali lebih cepat dibandingkan pada akhir zaman terakhir. Makhluk hidup harus berimigrasi atau beradaptasi 10 kali lebih cepat. Nyaris tak ada sehari berlalu tanpa berita bahwa penggundulan hutan tropis memunahkan kira-kira satu spesies per jam, atau barangkali per menit (hlm. 193).

Kisah mengorbankan spesies lain disamakan dengan  kisah ular pohon coklat (Boiga Irregularis)  yang rakus. Sang ular berasal dari Papua Nugini dan Australia utara terbawa ke Guam, melalui pesawat militer. Sesampainya di Guam, ular pohon merusak ekologi setempat dengan memakan semuanya yang bisa dimakan. Ular itu berkembang biak gila-gilaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun