Lihat ke Halaman Asli

Herimirhan Mirhan

Ketua MGMP PAI Kota Bandar Lampung/ Guru PAI SMP N 22 Bandar Lampung/Guru Penggerak Angkatan 7 Kota Bandar Lampung

KDM Personal Branding yang Membumi danMengakar

Diperbarui: 17 Mei 2025   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc.ptibadi.meta ai

KDM Personal Branding yang Membumi dan  Mengakar 

Kang Dedi Mulyadi (KDM) telah mencuri perhatian publik, bukan karena sensasi, melainkan karena konsistensinya membangun citra sebagai pemimpin rakyat. Ia hadir di tengah masyarakat bukan dengan formalitas, melainkan dengan empati, aksi nyata, dan kearifan lokal.

Personal branding KDM sangat kuat pada tiga hal: keberpihakan pada rakyat kecil, narasi budaya Sunda, dan gaya komunikasi yang humanis. Ia tidak sekadar berbicara tentang kemiskinan, tetapi hadir di tengahnya. Ia tidak hanya mencintai tradisi, tetapi menjadikannya fondasi dalam membangun kebijakan.

Lewat media sosial, KDM memperluas pengaruhnya. Namun yang membuatnya menonjol adalah keaslian. Ia tetap sederhana, dekat dengan rakyat, dan kritis terhadap kekuasaan yang menjauh dari akar.

Di tengah krisis kepercayaan terhadap elite politik, personal branding KDM menawarkan harapan baru: pemimpin yang tidak berjarak, tidak basa-basi, dan benar-benar mengabdi. Inilah kekuatan narasi dan konsistensi.

Di tengah hiruk-pikuk politik yang sering terasa jauh dari rakyat, hadir sosok yang berbeda---Kang Dedi Mulyadi. Ia tidak duduk di balik meja, melainkan berjalan di jalanan kampung, berbincang dengan petani, membantu pemulung, dan mengangkat martabat budaya lokal.

KDM bukan sekadar pejabat, tapi pemimpin yang merakyat. Lewat media sosial, ia memperlihatkan keberpihakannya pada wong cilik---dengan aksi nyata, bukan sekadar kata.

Topi khasnya, bahasa Sundanya, gaya bicaranya yang santai-semua jadi simbol dari personal branding yang kuat, jujur, dan membumi.

Kang Dedi membuktikan: untuk dekat dengan rakyat, kita cukup jadi manusia sepenuhnya." Pemimpin yang Bekerja dengan Hati, Bukan Gimmick 

KDM Dekat dengan Rakyat Turun langsung membantu warga kecil, dari tukang becak hingga lansia. Kedua. Mengangkat Budaya Lokal

Konsisten membawa nilai-nilai Sunda ke ruang publik dan kebijakan. Ketiga Berani dan Kritis Tak segan mengkritik kekuasaan demi membela kepentingan rakyat. Keempat Pemimpin yang Menginspirasi Menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat yang rindu keadilan sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline