Dalam perspektif PAZ Alkasaw, sempitnya rongga dada, antara lain disebabkan karena bentuk dada ada yang cekung depan ada yang cekung belakang, ada juga yang netral. Perbedaan tipe cekungan ini nanti berpengaruh terhadap pola koreksi biomekanisnya.
Perbedaan ini bisa menyebabkan perbedaan antara kapasitas hirupan (napas masuk) dengan hembusan (napas keluar), antara oksigen yang masuk dengan co2 yang keluar. Tentu ini nanti berefek pada kapasitas o2 masuk, berlebihannya co2 dalam tubuh, dan yang lainnya.
Tipe Cekungan Dada dalam Perspektif PAZ Alkasaw dan Dampaknya pada Pernapasan
Dalam PAZ Alkasaw, bentuk rongga dada seseorang dapat mempengaruhi kapasitas pernapasan, keseimbangan antara oksigen (O) yang masuk dan karbon dioksida (CO) yang keluar, serta kondisi biomekanis tubuh secara keseluruhan.
Berikut adalah tiga tipe cekungan dada yang umum:
1. Dada Cekung ke Depan (Pectus Excavatum / Funnel Chest)
Ciri-ciri:
Bagian tengah dada cekung ke dalam, terlihat seperti "tertekan"
Posisi tulang dada lebih dekat ke tulang belakang
Kapasitas rongga dada berkurang, sehingga paru-paru lebih terhimpit
Bahu cenderung membungkuk ke depan
Dampak pada Pernapasan:
Kapasitas hirupan (inhalasi) berkurang Paru-paru tidak bisa mengembang secara maksimal, menyebabkan kurangnya suplai oksigen ke tubuh.
Sering merasa sesak napas karena paru-paru kesulitan mendapatkan udara yang cukup.
CO sulit dikeluarkan dengan optimal, menyebabkan peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, yang bisa berakibat pusing atau lemas.
Postur membungkuk memperparah tekanan pada diafragma, menghambat pola pernapasan alami.