Lihat ke Halaman Asli

Gapey Sandy

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Mengapung Santuy di Laut Mati, Yordania

Diperbarui: 17 Juni 2021   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapung sambil membaca buku di Laut Mati, Yordania. (Foto: Ghifari Ramadhan Fadli)

Begitu kendaraan lepas dari pos perbatasan Israel dengan Yordania di Allenby Bridge (King Hussein Bridge), ada perasaan plong yang teramat sangat. Entah kenapa rasa itu muncul? 

Mungkin karena selalu sebal saja melihat personel militer Israel yang selalu pongah dan angkuh pada setiap pos-pos jaga perbatasan. (Baca tulisan sebelumnya di sini). 

Usai menyelesaikan segala urusan di Border Control Management - dan mendapat secarik kertas tipis kecil dengan kop warna merah - di Allenby Bridge, kendaraan saya langsung tancap gas menyusuri Jalan King Hussein.

Lalu berbelok kanan ke Jordania Valley Highway. Tujuan kami adalah Amman Beach Resort di wilayah Balqa. Waktu tempuh berdasarkan Google Maps hanya 29 menit dengan jarak sekitar 26 kilometer. Tak sabar rasanya ingin cepat-cepat merasakan sensasi mengapung di Laut Mati (Dead Sea).

Kepo? Ya iya toh, karena selama ini saya cuma sering dengar namanya saja. Soal apa dan bagaimana yang bisa kita rasakan di Laut Mati, jujur enggak pernah terbayangkan sebelumnya. Kata orang, siapa saja yang berenang di sana bisa mengapung dengan sendirinya. Tanpa perlu pelampung lho. Baiklah nanti kita buktikan saja ya.

Jelang sampai di lokasi yang dituju, di kejauhan saya sudah bisa melihat Laut Mati dari kejauhan. Sungguh kontras pemandangan yang disaksikan, antara tanah berpasir kering nan tandus di pinggir jalan dengan latarbelakang perairan Laut Mati nan membiru. 

Amman Beach Resort di Laut Mati, Yordania. (Foto: Indra K Ambiasa)

Amman Beach Resort di Laut Mati, Yordania. (Foto: Leo Kencono)

Semakin dekat ke Amman Beach Resort pemandangan di sepanjang garis pantai mulai berubah menjadi begitu banyak resort, hotel, dan bangunan eksklusif lainnya. 

“Sudah banyak hotel bintang lima yang beroperasi di kawasan wisata Laut Mati ini,” ujar tour guide kami. Penjelasan itu mengungkap tabir banyaknya bangunan mewah di sepanjang jalan dekat garis pantai. 

Saya coba meng-googling aneka resort mewah itu. Ternyata wowww, semua "ngumpul" di sini, mulai dari Holiday Inn, Kempinski, Marriott, Crowne Plaza, Hilton, Oasis, Movenpick dan lainnya. Artinya, meski perairan lautnya sama tapi pantai dan sekitarnya seolah sudah “dikavling-kavling” oleh investor properti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline