Lihat ke Halaman Asli

Rita Mf Jannah

Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

OpenAI's ChatGPT vs Meta's Cicero: Dualisme Etika, Bahasa, dan Strategi dalam AI Generati

Diperbarui: 16 Juli 2025   18:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi OpeAI's ChatGPT vs Meta's Cicero (Sumbe gambar: Meta AI)

Sebagai pengguna dan pemikir, kita dihadapkan pada pilihan: Mau bicara dengan AI yang merangkul, atau AI yang mengalahkan?

Dalam era ledakan artificial intelligence, dua entitas besar, OpenAI dan Meta AI, mempersembahkan masing-masing mahakarya mereka dalam ranah bahasa:

*ChatGPT (OpenAI): dirancang untuk menjadi asisten percakapan multi-fungsi, edukatif, dan etis.

*Cicero (Meta): dibangun untuk memainkan Diplomacy, sebuah game strategi yang mengandalkan koalisi, negosiasi, bahkan pengkhianatan.

Meskipun keduanya berbasis pada kemampuan natural language generation, nilai-nilai yang mereka tanamkan sangat kontras.

Pertanyaannya:

Apa yang membedakan keduanya dalam ranah etika, bahasa, dan strategi berkomunikasi?

Etika: Pedagogis vs Persuasif-Strategis

ChatGPT (OpenAI)

*Berakar pada prinsip alignment with human values.

*Dihalangi dari memberikan informasi berbahaya, diskriminatif, atau manipulatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline