Sebagai pengguna dan pemikir, kita dihadapkan pada pilihan: Mau bicara dengan AI yang merangkul, atau AI yang mengalahkan?
Dalam era ledakan artificial intelligence, dua entitas besar, OpenAI dan Meta AI, mempersembahkan masing-masing mahakarya mereka dalam ranah bahasa:
*ChatGPTÂ (OpenAI): dirancang untuk menjadi asisten percakapan multi-fungsi, edukatif, dan etis.
*Cicero (Meta): dibangun untuk memainkan Diplomacy, sebuah game strategi yang mengandalkan koalisi, negosiasi, bahkan pengkhianatan.
Meskipun keduanya berbasis pada kemampuan natural language generation, nilai-nilai yang mereka tanamkan sangat kontras.
Pertanyaannya:
Apa yang membedakan keduanya dalam ranah etika, bahasa, dan strategi berkomunikasi?
Etika: Pedagogis vs Persuasif-Strategis
ChatGPT (OpenAI)
*Berakar pada prinsip alignment with human values.
*Dihalangi dari memberikan informasi berbahaya, diskriminatif, atau manipulatif.