PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN PESERTA DIDIK KELAS IX DI SMPIT AZZAHRA SRAGEN TAHUN 2023
Oleh Dwi Purnomo
A. Pendahuluan
Menulis cerpen merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai peserta didik di kelas IX semester gasal. Namun, capaian pembelajaran menulis teks cerpen masih belum sesuai dengan harapan. Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara yang penulis lakukan terkait siswa masih kesulitan dalam membuat cerpen dapat dianalisis sebagai berikut: 1.Siswa belum mampu mengembangkan kerangka cerita. 2.Siswa memiliki kekurangan daya imajinasi, 3. Siswa merasa menulis merupakan kegiatan yang sulit. 4.Siswa memiliki keterbatasan kosakata dan kesulitan dalam merangkai peristiwa.
Melihat permasalahan di atas penulis tergerak untuk mengatasi hal itu dengan memilih model pembelajaran problem based learning dan metode mind mapping. Implementasi model pembelajaran tersebut tentu saja harus disertai dengan perencanaan dan pendukung pembelajaran seperti LKPD, bahan ajar, media pembelajaran, serta instrumen penilaian sampai variasi aplikasi yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Model ini dilaksanakan dengan pendekatan saintifik. Metode yang digunakan adalah ceramah, penugasan, juga diskusi kelompok yang dibantu dengan LKPD. Media yang dipakai dalam pembelajaran ini adalah salindia dan video.
Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena sebagian besar guru mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya hadapi (model pembelajaran belum inovatif). Praktik pembelajaran ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif mengatasi permasalahan yang muncul pada pembelajaran menulis teks iklan. Perencanaan pembelajaran dapat digunakan sebagai referensi solusi permasalahan karena berdasarkan literatur, sudah diimplementasikan dengan hasil yang efektif. Dibagikannya praktik baik ini juga mendorong adanya masukan, evaluasi, maupun hal-hal yang membangun sehingga dapat dipakai untuk perbaikan proses pembelajaran ke depannya.
Penulis berperan sebagai guru pada praktik pembelajaran inovatif. Peran guru dimulai dengan mengidentifikasi masalah, menganalisis alternatif solusi, serta memilih solusi yang tepat dan efektif untuk mengatasi permasalahan. Seluruh proses didukung dengan kajian literatur, wawancara dengan rekan sejawat maupun ahli sebelum akhirnya dituangkan dalam perencanaan dan diimplementasikan. Guru juga menyusun rencana pembelajaran (modul ajar) dengan dilengkapi LKPD, media pembelajaran, bahan ajar, dan asesemen penilaian. Guru mempraktikkan rencana pembelajaran dalam pembelajaran inovatif dengan guru sebagai pembimbing, fasilitator, dan bertanggung jawab pada seluruh proses pembelajaran. Implementasi rencana dalam praktik pembelajaran diakhiri dengan dengan evaluasi dan refleksi pada keseluruhan proses pembelajaran. Guru bertanggung jawab secara penuh melaksanakan semua proses dari perencanaan hingga evaluasi sehingga keseluruhan penyelesaian masalah dilaksanakan secara efektif serta terdokumentasikan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran inovatif dengan menggunakan model problem based learning dan metode mind mapping ini guru menghadapi tantangan, di antaranya: proses penyusunan masalah, penyelidikan, dan kolaborasi dapat memakan waktu yang signifikan, hasil pembelajaran bisa bervariasi antara satu kelompok siswa dan yang lainnya, kekhawatiran guru akan waktu yang tersedia tidak cukup menuntaskan pembelajaran, dan hal yang dikhawatirkan lainnya adalah kendala teknis yaitu mati listrik.
Praktik pembelajaran inovatif ini melibatkan banyak pihak, yaitu 1. Penulis (guru) sendiri sebagai penginisiasi, 2. Peserta didik sebagai subjek didik yang mengalami langsung pembelajaran inovatif ini; 3. Rekan sejawat sebagai rekan diskusi yang memberi masukan terkait pelaksanaan praktik pembelajaran inovatif; 4. Kepala sekolah yang memberikan kesempatan dan fasilitas sehingga pelaksanaan pembelajaran inovatif dapat terlaksana; 5. pakar sebagai sumber dan pemberi masukan dalam penyelesaian masalah; 6. Dosen pembimbing dan guru pamong yang selalu memberi masukan agar pembelajaran berjalan dengan baik.
B. PEMBAHASAN
Penerapan pembelajaran model problem based learning dan metode mind mapping dalam praktik pasti terdapat beberapa tantangan. Untuk itu guru perlu menyusun langkah-langkah agar tantangan itu dapat diminimalisir. Langkah-langkahnya sebagai berikut, guru perlu menyusun perencanaan yang matang dengan tenggat waktu yang realistis; Guru perlu membuat rubrik penilaian yang jelas; Guru perlu mengefektifkan waktu yang tersedia dengan banyak pendampingan kepada siswa dalam menyelesaikan masalah yang ada; guru perlu menyiapkan rencana kedua jika terjadi pemadaman listrik.