"Tiap masa selalu ada orangnya." Barangkali ungkapan ini pas untuk mengutarakan kiprah para pemain sepak bola seperti Lionel Messi.
Setelah lebih dari dua dekada menghibur para pecinta sepak bola lewat aksi briliannya dengan si kulit bundar, Messi pun memberikan tanda-tanda hendak berlabuh pada titik akhir bersama Timnas Argentina.
Setelah timnas, bukan tak mungkin Messi pun bisa sepenuhnya mengakhiri karir dengan klub yang dibelanya dan secara penuh gantung sepatu dari dunia sepak bola.
Laga kontra Venezuela (5 September 2025) menjadi perhatian suporter Argentina. Kabarnya laga yang menjadi bagian dari kualifikasi Piala Dunia 2026 itu menjadi momentum terakhir Messi bersama Timnas Argentina.
Bermain di Estadio Monumental, Buenos Aires, Argentina, sekitar 80,000 suporter laiknya mau menyaksikan masa-masa akhir dari performa Messi. Itu seperti menjadi Momen emosinal untuk suporter Argentina dengan pahlawan mereka, Messi.
Ditambah lagi, ketiga puteranya ikut menemani Messi masuk ke lapangan. Ayahnya, Jorge juga duduk di tribun stadion menyaksikan momen penuh emosional tersebut.
Dalam laga yang dimenangkan Argentina (3-1) itu, Messi mencetak 2 gol pada menit ke-39 dan ke-80. 1 gol Argentina dilesakkan oleh penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez.
Laga itu membuktikan jika sinar Messi belum terlalu redup. Sihirnya masih memukau penonton, menguntungkan tim, dan menyulikan lawan
Tercatat dari 12 laga pada kualifikasi Piala Dunia 2026, pemain yang terlahir pada 24 Juni 1987 itu sudah menciptakan 8 gol dan 3 asis. Pendek kata, dari statistik tersebut, pengaruh Messi masih diperlukan Timnas Argentina. Bahkan, pada Piala Dunia 2026.
Namun, niat pemain yang berasal dari Kota Rosario, Argentina itu sangat sulit dibendung. Niat Messi bahkan sulit ditangkal oleh faktor uang dan popularitas.