Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Mengapa Solopreuner Lebih Dulu Baru Bangun Kemitraan?

Diperbarui: 29 Juni 2025   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Berbisnis. (Sumber: Kompas.com)

Berbisnis tak luput dari resiko. Resiko itu bisa disebabkan pelbagai hal. Misalnya, disebabkan oleh kesalahan kalkulasi anggaran yang berujung kerugian antara pengeluaran dan pendapatan.

Resiko juga bisa muncul karena ketidakjelian dalam perhitungan situasi pasar hingga sikap kita sebagai pebisnis. Kadang kala bisnis kita berjalan mandek lantaran kita tak mempunyai pengetahuan yang mumpuni dan kekurangan pengalaman.

Di tengah pelbagai resiko dalam berbisnis, hemat saya, membangun bisnis perlu berawal dari diri sendiri. Berbinis solo.

Dalam mana, perlu membangun bisnis secara personal terlebih dahulu sebelum membentuk kemitraan. Membangun bisnis secara individual bertujuan untuk membangun karakter pribadi sebagai pebisnis.

Paling kurang, sebagai pribadi kita perlu membangun karakter yang kuat sebagai pebisnis. Kita secara pribadi ditempah oleh pelbagai hal, seperti pengalaman, pengetahuan dari orang-orang berahli dalam bisnis hingga proses belajar secara pribadi. Ketika karakter kita sebagai pebisnis sudah makin kuat, pada saat itu bisa melebarkan sayap untuk bermitra dengan pihak lain.

Bagaimana membangun karakter tersebut? Karakter berbisnis secara individual tentu saja dimulai dari komitmen pribadi untuk menghadapi pelbagai tantangan dalam berbisnis. Perlu tertanam dalam benak bahwa berbisnis mengandung resiko tertentu. Juga, berbisnis tak selamanya mencapai kata sukses.

Selain itu, kita perlu belajar secara personal tentang berbisnis. Proses belajar tak semata-mata lewat buku, tetapi juga upaya kita belajar dari orang lain. Di sini, kita perlu tebal muka ketika tak mengetahui tentang bahan tertentu. Daripada tersesat di jalan dalam berbisnis, lebih baik kita berani bertanya kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih.

Proses belajar secara pribadi adalah langkah dalam membangun karakter sebagai seorang pebisnis. Ketika karakter terbangun, apalagi bisnis yang terbangun dalam kondisi sukses, pada saat itu pula bisa membangun kemitraan dengan pihak lain.

Namun, kita perlu "berwaspada" dalam membangun kemitraan. Dalam mana, kemitraan itu seyogianya memberikan keuntungan timbal balik atau juga sama-sama mencapai keuntungan yang setara dan sama.

Membangun bisnis dengan sistem kemitraan kadang juga beresiko apabila tak ditopangi oleh kewaspadaan. Artinya, kita tak sekadar mempercayai mitra kita sehingga tak peduli dalam sistem kerja hingga evaluasi dari bisnis yang terbangun. Kadang kala mitra dalam berbisnis menjadi salah satu batu sandungan dan bahkan penghancur dari bisnis kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline