Demam Berdarah Dengeu (DBD) mewabah lagi?Sebulan terakhir, banyak orang di sekitar kita demam, batuk, pilek, bahkan, beberapa kasus berkembang menjadi DBD yang membutuhkan penanganan medis serius.
Fenomena ini bukan sekadar "musim sakit" biasa, melainkan erat kaitannya dengan cuaca yang ekstrem, pagi hingga siang terasa terik menyengat, lalu sore sampai malam diguyur hujan deras.
Khususnya hal itu terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Perubahan iklim semacam ini menciptakan kondisi yang ideal bagi penyebaran penyakit, terutama yang ditularkan nyamuk dan virus pernapasan.
Tidak heran jika kasus DBD maupun flu meningkat signifikan dalam beberapa minggu terakhir.
Data Resmi: Lonjakan Kasus DBD di 2025
Kementerian Kesehatan RI melaporkan hingga Juni 2025 terdapat 89.845 kasus DBD dengan 391 kematian.
Angka ini memang lebih rendah dibanding periode yang sama pada 2024 yang mencapai 175.212 kasus dengan 1.110 kematian, tetapi tetap menunjukkan bahwa DBD masih menjadi ancaman serius.
Di pertengahan 2025, data mencatat sekitar 67.030 kasus DBD, dengan Jawa Barat sebagai provinsi terbanyak.
Bahkan di awal tahun 2025, lebih dari 6.000 kasus dengan 28 kematian tercatat hanya dalam satu bulan.
Tahun 2024 juga meninggalkan catatan kelam dengan 257 ribu kasus DBD dan lebih dari 1.400 kematian, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kontribusi terbesar kematian akibat dengue di Asia Tenggara.