Lihat ke Halaman Asli

ruslan effendi

Pengamat APBN dan Korporasi.

Menghindari Circular Definition

Diperbarui: 8 Juli 2025   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Circular definition (AI Generated)

Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam dunia akademik dan birokrasi, kita kerap terjebak pada apa yang disebut circular definition atau definisi melingkar. Ini adalah kesalahan berpikir yang terjadi ketika kita mendefinisikan suatu konsep dengan menggunakan kata atau frasa yang merujuk kembali pada konsep itu sendiri. Contohnya sangat mudah ditemukan: "kewajiban adalah kewajiban yang harus dilaksanakan", atau "disiplin adalah sikap disiplin dalam menjalankan tugas". Dalam ruang diskusi publik maupun dokumen resmi, tidak jarang pula kita mendengar kalimat seperti "inovasi adalah tindakan inovatif untuk menghasilkan perubahan", atau "profesionalisme adalah sikap profesional yang ditunjukkan dalam bekerja". Definisi semacam ini tidak memberikan penjelasan yang sesungguhnya---ia berputar di tempat, seolah menjelaskan tapi sebenarnya hanya mengulang.

Masalah dari definisi melingkar ini bukan sekadar soal estetika bahasa atau gaya menulis. Ini menyangkut esensi berpikir jernih. Ketika kita gagal mendefinisikan sebuah istilah secara tepat, kita menciptakan ruang abu-abu dalam pemahaman, diskusi, dan pengambilan keputusan. Dalam konteks pendidikan, misalnya, jika "kompetensi" hanya didefinisikan sebagai "kemampuan kompeten yang dimiliki siswa", maka guru, murid, dan pembuat kebijakan tidak memiliki pijakan yang sama tentang apa yang perlu dikembangkan dan diukur. Begitu pula dalam hukum, jika "tindak pidana" hanya dijelaskan sebagai "perbuatan pidana yang melanggar hukum pidana", maka batas legal dan ilegal menjadi kabur. Circular definition juga kerap menjadi pintu masuk relativisme sembarangan, di mana setiap orang merasa bebas menafsirkan istilah sesuai keinginannya.

Menghindari definisi melingkar adalah langkah awal membangun argumentasi yang sehat dan komunikasi yang produktif. Kita perlu menggali makna suatu istilah dengan merujuk pada karakteristik esensial, fungsi, atau relasi objektif dengan konsep lain yang sudah lebih mapan. Misalnya, alih-alih mendefinisikan "disiplin" secara melingkar, kita bisa mengatakan bahwa "disiplin adalah kemampuan individu untuk mematuhi aturan dan komitmen meskipun tanpa pengawasan eksternal". Atau "profesionalisme adalah seperangkat sikap dan perilaku yang mencerminkan standar etika, tanggung jawab, dan kompetensi dalam melaksanakan tugas". Definisi yang baik tidak hanya menjelaskan, tetapi juga membimbing kita untuk bertindak dan berpikir dengan lebih cermat. Maka, waspadalah terhadap jebakan logika melingkar---karena di balik kata-kata yang tampaknya logis, bisa tersembunyi kekosongan makna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline