Lihat ke Halaman Asli

Alifia Husna

Employer

Asam Lambung: Ketika Sistem Pencernaan Mengirim Sinyal Butuh Perhatian

Diperbarui: 17 Juli 2025   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gangguan asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) bukan sekadar rasa tidak nyaman di ulu hati. Ia merupakan peringatan biologis bahwa sistem pencernaan kita sedang bekerja di luar kendali ideal. Meningkatnya gaya hidup instan, stres berlebih, dan pola makan tidak teratur membuat gangguan asam lambung semakin sering dialami, bahkan oleh kelompok usia produktif.

Apa Itu Asam Lambung?

Asam lambung, atau HCl (asam klorida), secara alami diproduksi oleh tubuh untuk membantu mencerna makanan. Namun, saat produksinya berlebihan atau katup lambung tidak berfungsi optimal, asam ini dapat naik ke kerongkongan dan menimbulkan gejala seperti:

  • Perih di ulu hati (heartburn)

  • Rasa asam atau pahit di tenggorokan

  • Mual, kembung, dan sering bersendawa

  • Batuk kering atau suara serak kronis

Jika tidak ditangani dengan tepat, refluks asam kronis dapat menyebabkan komplikasi seperti radang kerongkongan atau bahkan risiko kanker esofagus.

Pemicunya Lebih dari Sekadar Makanan Pedas

Meskipun makanan pedas, asam, dan berminyak sering dituding sebagai penyebab utama, namun faktor lain tak kalah penting:

  • Stres berkepanjangan: hormon kortisol bisa meningkatkan keasaman lambung

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline