Lihat ke Halaman Asli

Aldentua S Ringo

Pembelajar Kehidupan

SBY Turun Gunung, Konon Isunya Pemilu 2024 Tidak Jurdil?

Diperbarui: 19 September 2022   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SBY Turun Gunung, Konon Isunya Pemilu 2024 Tidak Jurdil?

SBY katanya beliau akan turun gunung dalam Pemilu 2024. Konon, ada kabar-kabari yang mengatakan bahwa Pemilu 2024 akan dilakukan dengan tidak  jurdil. Paslon Pilpres 2024 akan ada dua dan seakan sudah diatur.

Dalam video yang konon kabarnya adalah acara internal, namun video tersebut muncul di publik. Tidak ada berita atau pernyataan dari partai Demokrat ada kebocoran data video. Setelah diributin, baru muncul pernyataan bahwa himbauan atau pernyataan SBY itu adalah untuk kepentingan internal partai.

SBY, memang harus diakui memiliki gaya tersendiri untuk mencari perhatian publik. Apakah video ini disengaja untuk membuat keriuhan? Bisa saja ini menjadi strategi komunikasi politik untuk mencari perhatian publik. Namun tuduhannya ini sangat berbahaya bagi demokrasi di Indonesia. Kenapa?

Pemilu 2024 tidak jurdil.

Pemilu itu jujur dan adil atau tidak akan terlihat ketika pelaksanaan. Bukan sebelumnya. Jadi tudingan dengan memakai kata konon, bahwa Pemilu 2024 akan berjalan tidak jurdil merupakan tuduhan berat kepada penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu yang menjadi pengawasnya. 

Apakah SBY menuding semua penyelenggara Pemilu ini sudah brengsek dan tidak memiliki integritas, sehingga patut dibuat isu bahwa Pemilu 2024 akan berlangsung tidak jujur dan adil.

Apakah SBY membayangkan bagaimana Pemilu 2009 yang memenangkan Pemilu dulu juga diduga ada kecurangan yang tidak bisa diungkapkan? Karena seorang menuding dengan yakin, kemungkinan akan berbasis pengalamannya sendiri. Demikiankah?

Menuding Pemilu yang akan datang berjalan tidak jujur dan adil adalah sebuah langkah blunder dan sangat berbahaya. Boleh mengkritik dan mengingatkan pemerintah dan KPU serta Bawaslu. Tetapi membuat isu Pemilu tidak jujur dan tidak adil adalah upaya mendegradasi hasil Pemilu 2024 yang belum dilaksanakan.

Jika ada dugaan seperti itu, Partai Demokrat bisa menyiapkan timnya untuk mengantisipasi dengan menghadirkan kadernya di setiap TPS dan mengantongi formulir C1 yang dianggap sebagai hasil resmi pemilu di setiap TPS. Lalu, kalau bisa demikian, kenapa sekarang menuding?

Gaya Victim SBY.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline