Mohon tunggu...
Dr. Jafrizal
Dr. Jafrizal Mohon Tunggu... Dr.drh. Jafrizal, MM, Dosen, Dokter Hewan Ahli Madya, Ketua PDHI Sumsel 2016-2024, Praktisi dan Owner Jafvet Clinic, ASN/POV Prov Sumsel, Doktor Ekonomi Industri dan Agribisnis

Hobinya berfikir, menulis, berkata dan melakukan apa yang telah dikatakan...

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bagaimana Membangun Peternakan Sektor Hulu Dengan Filosofi Panahan?

18 Oktober 2025   06:24 Diperbarui: 18 Oktober 2025   06:24 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangun Peterkan Sektor Hulu dengan  Filisofi Panahan (Jaf)

Bagaimana Membangun Peternakan Sektor Hulu Dengan Filosofi Panahan?

Oleh: Jafrizal

Bayangkan seorang pemanah berdiri di lapangan terbuka. Angin berhembus, sinar matahari menghangatkan tanah, dan ruang luas di depannya memberi kebebasan arah tembakan.

Ia menarik busur perlahan --- penuh ketenangan, keyakinan, dan kendali.

Itulah filosofi yang tepat untuk membangun peternakan sektor hulu: sederhana, alami, efisien, namun berdaya jangkau jauh. Peternakan yang tidak dibangun dari beton dan baja, melainkan dari logika ekologi dan kearifan produksi alami.

1. Lapangan Terbuka: Ruang Belajar dari Alam

Pemanah sejati berlatih di alam terbuka --- karena di sanalah ia berhadapan langsung dengan realitas: angin, cahaya, dan arah.

Demikian pula pembangunan peternakan hulu tidak seharusnya terkurung di kandang beton, tetapi tumbuh dalam sistem terbuka, memanfaatkan padang rumput dan sumber daya lokal.

Konsep penggembalaan (grazing system) atau semi-intensif adalah bentuk efisiensi alamiah:

  • Hewan bergerak bebas mencari pakan, mengurangi biaya pakan hingga 60%.
  • Kotoran langsung menjadi pupuk alami, memperkaya tanah dan menumbuhkan hijauan baru.
  • Kesehatan ternak lebih prima karena terkena sinar matahari dan udara segar.

Peternakan di lapangan terbuka bukan sekadar romantisme, melainkan strategi ekonomi dan ekologi yang cerdas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun