Lihat ke Halaman Asli

aktif70

Ketua umum Indonesia Contra Terror (ICT)

Simbol PKI : di balik layar propaganda

Diperbarui: 3 September 2025   07:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ICT: aku menitipkan suara

Opini ICT: Jangan Terjebak Simbol, "Baca Permainan di Balik Layar".

Kasus penemuan bom molotov dan simbol PKI di Samarinda telah menimbulkan kegaduhan di ruang publik. Banyak yang langsung terbawa emosi, padahal bila ditelaah lebih jauh, terdapat tanda bahwa peristiwa ini bukan sekadar insiden biasa, melainkan sarat dengan motif tersembunyi.

Pertama, simbol PKI dalam kasus ini bisa saja hanya tempelan, sekadar alat provokasi untuk mengadu domba rakyat. Bila masyarakat terjebak pada simbol, maka pelaku sebenarnya akan luput dari sorotan.

Kedua, penggunaan bom molotov berpotensi mengarahkan opini bahwa gerakan mahasiswa atau aksi masyarakat adalah anarkis. Padahal, tidak semua elemen yang hadir di jalan memiliki niat yang sama. Ada kemungkinan pihak tertentu menunggangi aksi dengan skenario kekacauan.

Ketiga, bila tidak hati-hati, framing ini dapat menjadi alat politik untuk menurunkan kredibilitas pemerintah. Presiden Prabowo saat ini sedang membangun fondasi besar bangsa: menghidupkan kembali Dwi Fungsi ABRI dalam konteks pertahanan modern, memberantas korupsi, merampas aset negara yang dikangkangi mafia, hingga memperkuat ketahanan pangan dan gizi nasional. Semua langkah ini jelas mengusik kepentingan besar yang tidak nyaman dengan perubahan.

Indonesia Contra Terror (ICT) mengingatkan seluruh masyarakat agar tidak terjebak dalam permainan simbol dan isu. Rakyat perlu melihat lebih jernih bahwa ada aktor yang diuntungkan bila bangsa ini gaduh.

ICT juga menegaskan harapan penuh kepada Kepala Negara untuk membongkar siapa dalang di balik gerakan hitam ini, agar stabilitas bangsa tidak diganggu oleh permainan provokatif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline