Indonesia dianggap religius, namun banyak perilaku yang bertentangan dengan ajaran agama, seperti korupsi dan kekerasan.
Indonesia sering disebut sebagai negara dengan tingkat religiusitas yang tinggi. Tapi, di balik klaim ini, ada sebuah paradoks yang menarik.
Bagaimana bisa sebuah negara yang sangat religius ini justru menghadapi berbagai masalah sosial yang bertentangan dengan ajaran agama, seperti korupsi, kekerasan, dan praktik judi online yang merajalela?
Negara Paling Religius
Jika melihat data yang ada, Indonesia memang layak disebut sebagai negara yang sangat religius.
Menurut survei Pew Research Centre yang dirilis pada 2024, Indonesia berada di posisi teratas dalam hal komitmen beragama.
Sebanyak 98% orang dewasa di Indonesia mengatakan agama sangat penting dalam hidup mereka, dan mayoritas mereka melaksanakan ritual doa tiap hari.
Ini merupakan indikasi kuat bahwa agama punya tempat yang sangat istimewa dalam kehidupan banyak orang Indonesia.
Tapi dalam kehidupan sehari-hari, nampaknya ada kesenjangan antara tingkat religiusitas yang tinggi dan perilaku yang muncul di masyarakat.
Agama lebih banyak dilihat sebagai simbol, daripada substansi yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang mengenakan pakaian tradisional yang menandakan identitas agama mereka.
Tetapi apakah mereka benar-benar memahami dan mengamalkan ajaran agama tersebut? Atau, apakah itu sekadar tampilan luar yang menunjukkan agama sebagai simbol sosial?