Setiap tanggal 10 Oktober setiap tahunnya, dunia memperingatinya sebagai Hari Telur Sedunia (World Egg Day).Â
Peringatan ini bukan sekadar selebrasi tahunan, melainkan juga pengingat akan pentingnya telur dalam kehidupan manusia sebagai salah satu sumber pangan paling bergizi, terjangkau, dan serbaguna.Â
Di tengah tantangan ketahanan pangan, kenaikan harga kebutuhan pokok, hingga kasus stunting yang masih menjadi isu serius di Indonesia, telur muncul sebagai jawaban sederhana namun penuh makna.
Telur bukan hanya soal makanan. Di balik cangkangnya yang sederhana, terdapat potensi besar dalam pembangunan gizi masyarakat, pemberdayaan ekonomi, hingga pendidikan karakter generasi muda.Â
Hari Telur Sedunia adalah saat yang tepat untuk mengangkat kembali kesadaran akan pentingnya konsumsi telur dan membangkitkan minat generasi muda terhadap dunia peternakan, khususnya peternakan unggas.
Mengapa telur layak mendapatkan perhatian lebih? Menurut penulis terdapat lima alasan yang mendukung bahwa telur adalah pangan yang patut diangkat dalam momentum Hari Telur Sedunia. Alasan tersebut diantaranya adalah:
Pertama, Telur Adalah Sumber Gizi Lengkap yang Terjangkau
Telur dikenal sebagai salah satu superfood alami. Dalam satu butir telur terdapat protein berkualitas tinggi, vitamin (seperti vitamin A, D, B12), mineral penting (seperti zat besi, selenium, dan fosfor), serta lemak sehat.Â
Yang menjadikannya istimewa adalah harga telur yang relatif murah dibandingkan sumber protein hewani lainnya seperti daging sapi atau ayam.
Bagi keluarga dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, telur menjadi alternatif yang ideal untuk memenuhi kebutuhan protein harian anak-anak.Â