Keempat, Hari Telur Sedunia sebagai Sarana Edukasi Gizi dan Kewirausahaan
Peringatan Hari Telur Sedunia seharusnya tidak berhenti pada kampanye konsumsi semata.Â
Momen ini perlu dimanfaatkan untuk memberikan edukasi yang lebih luas kepada masyarakat, terutama generasi muda, tentang nilai gizi telur dan potensi ekonomi dari beternak ayam.
Sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan bisa menggelar berbagai kegiatan seperti lomba memasak berbasis telur, kunjungan ke peternakan, atau pelatihan kewirausahaan peternakan mini.Â
Kegiatan semacam ini bukan hanya menambah pengetahuan siswa, tetapi juga menumbuhkan semangat wirausaha dan menciptakan kedekatan emosional terhadap dunia peternakan sejak dini.
Kelima, Menumbuhkan Generasi Muda Peternak adalah Investasi Masa Depan
Di tengah urbanisasi dan pergeseran minat generasi muda terhadap sektor digital dan industri kreatif, minat terhadap dunia peternakan makin menurun.Â
Padahal, sektor pertanian dan peternakan tetap menjadi tulang punggung pangan nasional. Jika tidak ada regenerasi peternak, kita akan menghadapi krisis produksi pangan dalam waktu dekat.
Mendorong generasi muda untuk tertarik pada dunia peternakan bukan berarti mengekang kreativitas mereka.Â
Justru sebaliknya, dengan pendekatan teknologi dan digitalisasi, peternakan modern bisa menjadi ladang inovasi. Budidaya ayam petelur berbasis teknologi seperti smart farming, pemanfaatan IoT (Internet of Things), hingga pemasaran digital adalah peluang besar yang bisa dikembangkan anak muda.
Dengan menanamkan semangat cinta terhadap dunia peternakan sejak dini, kita menciptakan generasi yang bukan hanya mampu menciptakan lapangan kerja, tetapi juga berkontribusi langsung pada ketahanan pangan bangsa.