Kabupaten Tangerang semakin menonjol sebagai salah satu daerah dengan potensi wisata yang luar biasa di Provinsi Banten. Salah satu destinasi yang kini tengah menjadi perhatian adalah Ketapang Urban Aquaculture (KUA), kawasan wisata berbasis ekosistem mangrove yang menawarkan pengalaman unik, mulai dari wisata alam hingga edukasi lingkungan.
Resmi dibuka untuk umum pada Januari 2023, Ketapang Urban Aquaculture mengusung konsep konservasi yang dipadukan dengan aktivitas rekreasi. Di kawasan ini, pengunjung dapat menikmati keindahan hutan mangrove dengan 16 jenis tanaman, seperti Rhizopora sp., yang menjadi salah satu jenis paling dominan. Selain itu, terdapat beragam atraksi menarik, termasuk edukasi penanaman mangrove, eksplorasi kampung nelayan, dan partisipasi langsung dalam kegiatan konservasi hutan pesisir. Destinasi ini juga menjadi rujukan pembangunan kawasan pesisir bagi 11 negara di Asia Timur, menjadikannya kebanggaan bagi Kabupaten Tangerang dan Indonesia.
Ketapang Urban Aquaculture dan Kontribusinya pada Ekonomi Lokal
Dengan konsep wisata berbasis ekosistem, Ketapang Urban Aquaculture tidak hanya menarik minat wisatawan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara. Data menunjukkan bahwa sektor pariwisata Kabupaten Tangerang mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Dinas Pariwisata Provinsi Banten, kunjungan wisatawan pada 2023 mencapai 3.787.190 orang untuk wisatawan lokal dan 36.527 orang untuk wisatawan mancanegara. Angka ini menjadi indikasi bahwa sektor pariwisata terus berkembang pasca-pandemi COVID-19.
Tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, Ketapang Urban Aquaculture juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Banyak penduduk lokal kini terlibat dalam pengelolaan kawasan, membuka usaha kuliner, penginapan, hingga jasa transportasi. Kawasan ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga mendukung kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.
Masalah Tarif Tiket dan Fasilitas
Meski memiliki banyak keunggulan, masih ada keluhan dari pengunjung terkait harga tiket dan fasilitas yang tersedia. Berdasarkan wawancara dengan 10 responden, 8 orang menyatakan keberatan terhadap kenaikan harga tiket tanpa adanya peningkatan fasilitas. Saat ini, tiket masuk ke kawasan wisata dihargai Rp15.000 per orang, sementara biaya parkir kendaraan sebesar Rp8.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil. Responden menyoroti perbedaan harga tiket parkir yang dianggap tidak seimbang dengan tiket masuk. Mereka juga berharap ada penambahan fasilitas seperti toilet, spot foto, dan area bermain.
Semua responden sepakat bahwa penurunan harga tiket perlu dipertimbangkan jika penambahan fasilitas tidak segera direalisasikan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kawasan ini memiliki daya tarik besar, pengelolaan fasilitas tetap menjadi perhatian utama untuk menjaga kepuasan pengunjung.
Tantangan dan Potensi Pengembangan
Ketapang Urban Aquaculture masih memiliki banyak ruang untuk pengembangan. Penambahan fasilitas seperti pusat informasi yang lebih modern, jalur trekking yang lebih memadai, dan area rekreasi keluarga dapat meningkatkan daya tarik kawasan ini. Selain itu, inovasi berupa wisata malam dengan tema lampu mangrove atau tur perahu tradisional juga dapat menambah pengalaman wisatawan.