Lihat ke Halaman Asli

Kegiatan Seminar Pencegahan Stunting Di Desa Blandongan Kota Pasuruan

Diperbarui: 24 Maret 2025   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi penyerahan sertifikat kepada pemateri

Pasuruan, 23 februari 2025, Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang -- Rumah Praktek Diyah Farchiyah menjadi saksi berlangsungnya kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Bertajuk "Stanting" dengan tema "menuju generasi emas bebas stunting". Kegiatan ini digelar oleh kelompok mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat tentang stunting dan memberikan edukasi cara pencegahannya. Kegiatan ini didukung oleh pihak LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan tujuan untuk mendukung generasi emas bebas stunting di Desa Kejobo lor.

Acara ini menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya, Khusnul Khorida, Amd Gz. Dalam pemaparan materi tersebut. Khusnul Khoridah, Amd Gz. Menjelaskan 1000 HPK (hari pertama Kehidupan) periode waktu sejak janin terbentuk hingga anak berusia 2 tahun. Periode ini merupakan masa penting dalam tumbuh kembang anak. Pentingnya 1000 HPK Masa ini merupakan waktu tepat untuk membangun fondasi kesehatan jangka panjang , Asupan gizi sangat perlu diperhatikan pada masa 1000 HPK Jika asupan gizinya kurang, berpotensi menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Cara mendukung 1000 HPK Konsumsi makanan dengan gizi seimbang selama kehamilan, Konsumsi tablet tambah darah (TTD) selama kehamilan dan sebelum kehamilan, memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama setelah bayi lahir Berikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya nutrisi setelah periode ASI eksklusif, Stimulasi untuk perkembangan otak anak, Peran seluruh keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak. Selain membahas stunting, acara ini juga membahas sedikit tentang peran parenting dalam memperbaiki psikis ibu hamil dan anak. Khusnul Khoridah, Amd Gz. Menegaskan bahwa pengaruh pertama adalah dari keluarga dan keluarga yang baik harus mencukupi kebutuhan fisik, dan emosional . Beliau juga memberikan panduan praktis mengenai cara membangun keluarga yang positif antara orang tua, kerabat dan anak, menciptakan keluarga yang penuh kasih sayang untuk memperbaiki psikis ibu hamil dan anak secara optimal.

Dokumentasi bersama Ibu PKK dan Pemateri dalam kegiatan stunting

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 10 peserta, Sebagian besar orang tua dan kader Kesehatan desa. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari interaksi aktif mereka selama kegiatan berlangsung dan sesi diskusi, Dimana mereka saling berbagi pengalaman dan bertanya kepada narasumber kendala gizi anak dan pola asuh keluarga. Para mahasiswa KKM juga ikut berpartisipasi dalam memberikan pendampingan kepada peserta dan memfasilitasi diskusi.

Melalui acara ini, Masyarakat mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pencegahan stunting dan penerapan pola asuh yang optimal dalam keluarga. Mahasiswa KKM berharap seminar ini dapat mengurangi angka stunting di desa kejobo lor dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan stunting. Kegiatan ini menjadi bukti nyata akan kontribusi mahasiswa dalam mendukung program desa serta menciptakan generasi emas bebas stunting.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline