Lihat ke Halaman Asli

Khrisna Pabichara

TERVERIFIKASI

Penulis, Penyunting.

Lima Dampak Sepele Drama di Timnas Spanyol

Diperbarui: 14 Juni 2018   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Spanyol hasil seleksi Julen Lopetegui. (Twitter @SeFutbol)

"Aku sekarang orangnya bisa tahan/ sudah beberapa waktu bukan kanak lagi/ tapi dulu memang ada suatu bahan/ yang bukan dasar perhitungan kini."

~ Chairil Anwar, Derai-derai Cemara

Chairil Anwar memang tidak ada matinya. Tiba-tiba saja sepenggal puisinya bernyawa dan bernyanyi di benakku. Betapa tidak, kalimat aku sekarang orangnya bisa tahan begitu jleb di dada. Kata anak-anak Generasi Y, nancep! Atau, berasa kalimat itu terdengar dari bibir lelaki muda yang kering dan retak setelah ditolak oleh gebetannya.

Lantas apa hubungan petikan sajak Chairil itu dengan Timnas Spanyol?

Tenang, Sobat. Jangan terburu-buru. Ada kalanya kita butuh lebih cepat lebih baik. Sekadar menyitir slogan kampanye Jusuf Kalla. Tetapi, sekali-sekali kita perlu mengamini pepatah biar lambat asal selamat. Jadi, sejenak kita lupakan dulu pertanyaan itu.

Twitter @brfootball

Piala Dunia 2018 kian dekat. Seluruh peserta sudah "bertapa" di Rusia. Selain mematangkan rancang main, juga menyesuaikan diri dengan cuaca. Selain menjalin kerekatan tim, juga demi kepaduan strategi. Tentu tidak ada kesebelasan yang mau terpeleset di laga perdana. Semua peserta pasti ingin menang.

Di sinilah drama bermula. 

Adalah Luis Rubiales, Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), selaku aktor utamanya. Mendadak namanya semasyhur Gong Yo--aktor dari Korea yang bermata teduh. Ah, maaf, tiba-tiba aku melantur ke mana-mana. Dari Chairil ke Timnas Spanyol. Dari Rubiales ke Gong Yo. Daebak! 

"Kami memutuskan untuk memecat pelatih tim nasional. Apa yang kami capai hingga Piala Dunia 2018 ini adalah hasil kerja keras semua orang, kami juga harus berterima kasih kepadanya." 

~ Luis Rubiales, Presiden RFEF

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline