Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Renjanaku (3) Masa Lalu

27 September 2025   17:00 Diperbarui: 27 September 2025   16:32 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan di balik jendela kaca (dokpri)

"Aku tidak melihat diriku di dalam matanya yang indah. Bagaimana rasanya dekat dengan seseorang tanpa mengetahui apa yang diinginkannya, apa passionnya, apa yang dia mau aku lakukan baginya?"

Tidak terasa sudah hampir dua tahun aku menjomblo, dan selama ini aku merasa nyaman-nyaman saja. Hanya sesekali terutama malam minggu aku merasa kesepian. Sebenarnya aku pernah mencoba mendekati beberapa cewe dan berkencan, tetapi tidak ada yang berkesan dan akhirnya berlalu begitu saja. kesibukan pekerjaan dengan sering bepergian keluar kota, membuat aku juga terlupa akan dunia asmara.

Pacaranku yang terakhir juga sangat tidak berkesan. Hampir dua tahun aku berpacaran dengan Martha, tapi hubungan kami datar-datar saja. Bahkan semakin lama semakin membosankan sampai kami akhirnya mengakhirinya dengan baik-baik. Aku memang bukan lelaki yang tepat baginya.

 Awalnya aku menduga hal itu disebabkan oleh karena kesibukan pekerjaan kami masing-masing yang membuat kami jarang bertemu. Apalagi karena urusan pekerjaan, kami sering berada di luar kota. Tetapi kami akhirnya menyadari juga, bahwa tidak ada ikatan emosional yang kuat di antara kami berdua.

Sejujurnya kami juga kurang berusaha untuk membuat hubungan kami menjadi lebih kuat. Mungkin kami berpacaran supaya tidak jomblo saja. Walaupun tinggal dalam satu kota, kami biasanya bertemu hanya tiga empat kali saja dalam satu bulan. Biasanya makan, nonton, lalu pulang.

Ini sebetulnya hal yang sangat miris bagiku. Aku sulit membayangkan, bagaimana rasanya pacaran dengan seseorang selama lebih dari setahun, tanpa mengetahui apa yang diinginkannya, apa passionnya, apa yang dia mau aku lakukan baginya. Aku tidak melihat diriku di dalam matanya yang indah. Aku memang tidak ada di dalam rencana hidupnya. Tetapi aku juga merasa, kalau aku memang tidak mau "berbagi" juga dengannya.

Entah apa yang terjadi, aku tidak mengerti. Mengapa ada dua orang yang setuju untuk mencoba bersatu, tetapi tidak mau berbagi rasa dan rindu. Bahkan untuk berusaha mencobanya pun juga tidak.... 


Ya Tuhan ternyata masih banyak rahasia cinta anak manusia yang tidak dapat aku pahami. Aku bahkan baru benar-benar menyadari nikmatnya bibir Martha justru di saat kami akan berpisah. OMG, akankah aku mencoba hubungan ini sekali lagi?

Berpacaran dengan Nancy sebelumnya, sama juga nasibnya, datar saja. Bahkan ibarat bunga yang layu sebelum berkembang. Tak ada yang istimewa dan tak ada yang perlu dikenang.

Aku bekerja di Mataram sedangkan Nancy mendapat promosi pekerjaan, dan ditempatkan di Palembang. Ternyata pacaran ala Long Distance Relationship tidak berjalan seperti yang diharapkan. Sampai akhirnya bubar sendiri tanpa perlu ada rapat pembubaran panitia.

Berpacaran di zaman kuliah punya kesan yang mendalam bagiku. Setelah mencoba jalan dengan beberapa gebetan, aku kemudian pacaran selama hampir tiga tahun dengan Rini, sampai aku selesai kuliah.

Banyak kenangan yang susah dilupakan selama berpacaran dengan Rini. Selain pintar, dia juga anak yang baik, lembut, penuh perhatian dan penyabar. Dia tidak terlalu cantik, tapi kulitnya yang putih bersih dan senyumnya yang manis membuat aku menyukainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun