Tulisan ini sudah bagian ketiga.
Semoga kita bisa terus berdiskusi tentang "Merdeka Belajar"
Ahad, 19 Januari 2020, langkah nyata kami lakukan. Maksud saya, kami adalah para guru bahasa Indonesia tingkat SMA di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Kegiatan Musyawarah Guru Mata pelajaran kami lakukan seperti biasa. Menghadirkan seluruh guru bahasa Indonesia tingkat SMA sekabupaten Gowa.Â
Akan tetapi ada satu langkah yang luar biasa. Kegiatan MGMP kali ini dilakukan dengan menghadirkan teman-teman diskusi dari Komunitas Guru Belajar wilayah Gowa untuk berdiskusi bagaimana seharusnya merdeka belajar itu dilakukan.
Kegiatan diawali dengan nonton bareng video merdeka belajar yang disampaikan oleh Najelaa Shihab pada Temu Pendidik Nusantara tahun 2016. Video tersebut bisa diunduh secara bebas di youtube.Â
Pengantar awal disampaikan bahwa setiap peserta didik harus kita bantu untuk menggapai cita-cita mereka. Cita-cita mereka tidak sesederhana yang pendidik pikirkan. Setelah menonton video, kami diskusikan tentang hal yang disampaikan dan berbagi ide merdeka belajar.
Diskusi dimulai dengan penyamaan persepsi bahwa konsep merdeka belajar memiliki tiga dimensi, yaitu;
Komitmen
Komitmen awal dibutuhkan. Pendidik yang mesti lebih awal merdeka sebelum menerapkan merdeka belajar tersebut dalam proses pembelajaran dengan peserta didik. Setiap pendidik mesti menyiapkan segala sesuatunya sebelum melakukan pembelajaran. Pendidik tidak boleh serta merta masuk ke dalam kelas lalu memulai pembelajaran dengan sibuk sendiri.Â
Di awal pembelajaran, pendidik dan peserta didik mesti mendiskusikan tujuan. Tujuan apa yang ingin dicapai dengan pembelajaran yang akan dilakukan. Tanpa tujuan yang jelas, proses pembelajaran akan mengambang. Menjadi hal penting juga untuk memahamkan manfaat pembelajaran tersebut dilakukan untuk kehidupan peserta didik.Â
