Kediri, 21 April 2025 -Masalah stunting masih menjadi isu kesehatan prioritas di Indonesia, terutama karena dampaknya yang bersifat jangka panjang, mulai dari pertumbuhan fisik yang terhambat hingga gangguan perkembangan otak dan menurunnya kualitas sumber daya manusia di masa depan. Sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung agenda nasional pencegahan stunting, mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan seminar bertema "Pencegahan Stunting pada Remaja" di Pondok Pesantren Miftahul Huda Suko, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin malam, 21 April 2025, pukul 19.00-21.00 WIB ini diikuti oleh 125 santri dan diselenggarakan di aula utama pesantren. Seminar ini bertujuan memberikan edukasi menyeluruh mengenai bahaya stunting, faktor penyebabnya, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diterapkan oleh para remaja dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan pondok.
Materi seminar difokuskan pada pentingnya konsumsi gizi seimbang sebagai kunci utama dalam mencegah stunting. Para santri diajak memahami kebutuhan tubuh terhadap asupan protein, zat besi, kalsium, dan vitamin, serta pentingnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mulai dari menjaga kebersihan lingkungan pondok, membiasakan sarapan, hingga mengurangi konsumsi makanan instan yang tidak bergizi.
Tak hanya fokus pada pola makan sehat, seminar ini juga menyentuh isu penting lainnya, yakni pernikahan dini. Disampaikan secara komunikatif, pemateri menjelaskan bahwa kesiapan fisik, mental, dan ekonomi sangat penting sebelum memasuki jenjang pernikahan. Hal ini karena pernikahan yang dilakukan tanpa kesiapan memadai berisiko melahirkan generasi yang rentan terhadap stunting. Santri diajak memahami bahwa menjaga kesehatan diri saat remaja berarti turut menjaga kualitas generasi penerus.
Sesi diskusi menjadi bagian paling interaktif dalam kegiatan ini. Para santri dengan antusias mengajukan pertanyaan, menyampaikan pendapat, dan berbagi pengalaman. Ini menunjukkan bahwa seminar berhasil membuka wawasan baru dan menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak usia muda.
Sebagai bentuk aksi nyata, seminar ditutup dengan pembagian susu UHT kepada seluruh peserta. Inisiatif ini tidak hanya menjadi langkah simbolik dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian santri, tetapi juga menjadi media edukasi bahwa konsumsi sehat dan bergizi dapat dimulai dari hal sederhana.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKM UIN Malang tidak hanya menjalankan misi pengabdian masyarakat, tetapi juga menunjukkan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam mencetak generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Kegiatan ini juga sejalan dengan prinsip maqashid syari'ah, di mana menjaga kesehatan (hifzh al-nafs) merupakan bagian dari tujuan utama syariat Islam.
Seminar ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pesantren-pesantren lainnya dalam mengintegrasikan isu kesehatan ke dalam kurikulum pendidikan karakter santri, sehingga tercipta generasi muslim yang siap menyongsong masa depan dengan tubuh sehat dan akal yang kuat.
Penulis : Saad Fachri Alkatiri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI