Mohon tunggu...
amirullah suhada
amirullah suhada Mohon Tunggu... Administrasi - let's write!

make it easy. be happy.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Antiklimaks Jurus Jokowi dan Peran Unik Jusuf Kalla di Pilpres 2019

6 Maret 2019   17:59 Diperbarui: 7 Maret 2019   22:46 4412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf| Sumber: Kompas.com

Jusuf Kalla alias JK adalah keunikan tersendiri di pilpres 2019. Dia menjadi bagian dari kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. Posisinya cukup strategis: ketua dewan pengarah tim kampanye nasional. Namun, dengan segala peran dan posisinya itu, JK tetap pribadi yang mampu menjaga jarak untuk bersikap objektif. Ini bisa dilihat dari penyikapan dia terhadap beberapa isu yang dilontarkan Jokowi dalam menyerang rivalnya, Prabowo.

Pertama adalah adalah soal lahan Prabowo. Dalam debat capres kedua yang digelar pada 17 Februari 2019, Jokowi menyinggung kepemilikan lahan Prabowo di Kalimantan Timur dan di Aceh Tengah. 

"Saya tahu Pak Prabowo punya lahan luas di Kalimantan Timur sebesar 220 ribu hektare, dan 120 ribu hektare di Aceh Tengah. Ingat, pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan di masa pemerintahan saya," kata Jokowi saat itu.

Serangan personal Jokowi ini sepertinya memang menjadi peluru yang sudah dipersiapkan sebelum debat. Strategi ofensif tersebut tentu bertujuan untuk mendiskreditkan Prabowo. Dalam debat, jurus tersebut tentu sah-sah saja.

Penyikapan Prabowo atas singgungan ini disampaikan di akhir segmen debat. Dia mengatakan status lahan tersebut adalah milik negara. Kepemilikannya atas lahan-lahan tersebut adalah berstautus Hak Guna Usaha (HGU). Prabowo bahkan mengatakan siap mengembalikan bila negara ingin mengambilnya. "Untuk negara saya rela, daripada ke orang asing lebih baik saya kelola. Saya nasionalis dan patriot," ujar Prabowo.

Soal lahan ini kemudian ramai menjadi pembicaraan publik. Banyak kalangan mengupas soal HGU lahan Prabowo. Media pun mempertanyakan soal lahan Prabowo ini ke JK. 

Jawaban JK bagi saya justru mengejutkan. Dia justru menyatakan dirinya merupakan sosok yang ikut terlibat dalam pemberian HGU lahan tersbeut ke Prabowo. Ini dilakukan JK saat dia baru dua pekan menjabat sebagai wakil presiden di era pemerintahan SBY.

"Pak Prabowo memang menguasai tapi sesuai undang-undang, sesuai aturan, apa yang salah. Kebetulan waktu itu saya yang kasih itu," kata JK pada Selasa, 19 Februari 2019.

Penjelasan JK ini bagi saya seakan antiklimaks dari serangan Jokowi. Sebagai orang awam, saya menduga serangan Jokowi itu dimaksudkan untuk menyinggung cara Prabowo menguasai ratusan ribu hektare lahan. Dan dengan latar belakangnya sebagai mantan menantu Soeharto, orang bisa saja menduga-duga Prabowo menguasai lahan tersebut dengan cara lancung, misalnya dengan cara kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).

"Menurut saya harus ditanyakan aset 220 ribu hektare dan 120 ribu hektare itu cara memperolehnya bagaimana, pada saat kapan, lalu apakah sudah pernah bayar pajak. Lalu, aset itu selama ini digunakan untuk apa saja," kata tim sukses Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, sebagaimana diberitakan media pada 18 Februari 2019.

Namun penjelasan gamblang justru diutarakan JK, orang di lingkaran inti tim sukses Jokowi-Ma'ruf. Bukan cuma menyatakan dirinya menjadi salah satu orang yang terlibat memberi HGU, JK juga menyatakan tak ada yang salah dengan penguasaan lahan-lahan HGU tersebut oleh Prabowo. Di titik ini, serangan mentah Jokowi soal lahan Prabowo layu sebelum berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun